Wasekjen PDIP: Siapa yang Terpuruk Usai Pilkada DKI?

Dia mengungkapkan di sejumlah daerah besar, bendera PDIP berkibar dengan meraih kemenangan.

oleh TaufiqurrohmanPutu Merta Surya Putra diperbarui 27 Apr 2017, 01:00 WIB
Ahmad Basarah (kanan) memberikan keterangan terkait peringatan HUT PDIP di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Senin (9/1). HUT ke-44 itu mengambil tema 'PDIP Rumah Bangsa untuk Indonesia Raya'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pilkada serentak 2017 menjadi momok bagi PDIP. Sebab di dua wilayah besar, Banten dan DKI, partai berlambang banteng bermoncong putih itu harus menelan kekalahan.

Wasekjen PDIP Achmad Basarah menepis bahwa hasil Pilkada DKI dan Banten membuat partainya terpuruk. Semua karena adanya isu yang dimainkan.

"Enggak. Siapa yang terpuruk. Kan di DKI ini ada NasDem, Hanura, ada Golkar, nyusul PKB dan PPP. Tanyain yang lain juga dong. Terpuruk tidak. Prinsipnya begini. DKI dan Banten itu saling berhimpitan. Banten kena imbas konflik pilkada di DKI. Dengan isu SARA, agama, dan sebagainya. Itu mengimbas," ucap Basarah di kantor MUI, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Dia mengungkapkan di sejumlah daerah besar, bendera PDIP berkibar dengan meraih kemenangan. Daerah itu seperti di Sulawesi Barat, Papua Barat dan juga Aceh. "Di posisi pilkada kemarin, kita menang di tiga tempat. Di kabupaten/kota lain kita juga menang," kata pria yang duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI ini.

Meski demikian, hal ini menjadi evaluasi partainya. Baik untuk menghadapi Pilkada 2018 maupun Pilpres dan Pileg 2019.

"Namun demikian, kita tetap menjadikan hasil pilkada 2017 ini sebagai bahan referensi untuk menentukan strategi berikutnya. Baik di Pilkada 2018 maupun pileg, pilpres 2019 yang akan datang," jelas Basarah.

Dia meyakini, dalam minggu depan, sudah ada pembahasan mengenai Pilkada 2018. Sekaligus evaluasi untuk Pilkada 2017. Dimana rapat evaluasi akan disampaikan pada rapat pleno nanti.

"Rapat evaluasi selalu kita lakukan di rapat pleno. Dalam waktu dekat kita menyusun road map untuk Pilkada serentak 2018. Mungkin minggu-minggu depan sudah dimulai pembahasan 2018," tegas Basarah.

Pilgub Jabar

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus (TB) Hasanuddin menyebutkan, meski jumlah kursi PDIP di DPRD Jabar cukup bisa mengusung calon sendiri yakni 20 kursi, PDIP tetap memilih berkoalisi dengan partai politik lain.

"PDIP adalah satu-satunya partai yang bisa mencalonkan. Tapi, tentu harus memperhitungkan situasi dan kondisi politik, sehingga kami lebih baik berkoalisi dengan dua atau tiga partai," kata TB Hasanuddin melalui pesan tertulisnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Ia mengaku, ada permintaan kader dan seluruh DPC PDIP se Jawa Barat yang meminta dirinya maju di Pilgub Jabar. Namun sebaiknya figur yang diprioritaskan untuk maju berasal dari kaum muda agar proses regenerasi berjalan baik.

"Dari seluruh DPC PDIP dan kader di Jawa Barat banyak yang meminta pada saya untuk maju sebagai calon Gubernur. Saat itu saya sampaikan, saya siap kalau tidak ada lagi yang muda-muda. Dan sekarang saya punya keyakinan bahwa sudah saatnya regenerasi yang muda harus tampil, maksimal umur 50 tahun," beber dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya