Liputan6.com, Munich, Jerman Konsumsi rutin alkohol dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung. Temuan ini berdasarkan penelitian yang diikuti lebih dari 3.000 peminum bir, yang menghadiri acara Munich's Annual Octoberfest.
Baca Juga
Advertisement
Studi yang dipublikasikan di European Heart Journal ini adalah studi pertama yang meneliti hubungan antara konsumsi alkohol akut dan aritmia (ritme) jantung.
Profesor Stefan Brunner dan Moritz Sinner dari Department of Medicine, University Hospital Munich mengatakan, diperkirakan aritmia jantung terkadang dapat menyebabkan atrial fibrillation (fibrilasi atrium), kondisi serius saat jantung berdetak tidak beraturan dan bisa menyebabkan gagal jantung dan stroke.
Selama 16 hari masa studi berlangsung, para peserta meminum alkohol sepanjang hari, yang mengandung jumlah maksimal tiga gram alkohol per kilogram darah. Usia rata-rata peserta adalah 35 tahun, 70 persen peserta adalah pria.
Hasil temuan, seperempat dari peserta yang mengalami masalah ritme jantung masuk kategori menderita sinus takikardia (jantung berdetak lebih cepat secara tidak normal), menurut laporan dari The Sydney Morning Herald, Kamis (27/7/2017).
Dalam satu gram alkohol per kilogram darah di atas nol, kemungkinan aritmia jantung meningkat sebesar 75 persen.
"Tiga gram alkohol per kilogram darah mencerminkan asupan alkohol yang sangat tinggi, mendekati ambang batas keracunan," kata Dr Brunner. Namun, penelitian ini masih harus dikaji lebih dalam lagi.