Liputan6.com, Mountain View - Meskipun begitu mandiri, ternyata robot bisa takut juga dengan manusia, apalagi jika mendapat tindak penyiksaan. Jauh dari kantor Google dan Microsoft, dugaan penyiksaan terhadap robot terjadi di salah satu perusahaan teknologi di Silicon Valley.
Mengutip laporan Business Insider, Sabtu (27/4/2017), pelakunya diduga merupakan seorang hardware engineer bernama Jason Sylvain yang berusia 41 tahun. Ia dilaporkan berusaha membobol keamanan robot di sebuah startup pembesut robot bernama Knightscope.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pihak kepolisian Mountain View, California, Knightscope membesut robot yang mirip dengan robot pintar R2-D2 di Star Wars. Robot itu diberi nama K5, robot keamanan yang merupakan dengan tinggi lima kali dan berat 300 pounds atau sekitar 136 kg.
Robot keamanan itu sebenarnya dirancang untuk berada di sekitar kampus, mal, dan perusahaan. Tujuannya adalah memindai area keramaian dengan kamera dan memanggil pihak keamanan jika terjadi hal yang dianggap mencurigakan.
Rupanya, salah satu robot K5 diduga telah dibobol oleh engineer hardware, Rabu lalu. Pihak polisi menyebutkan, mereka datang ke kantor Knightscope pada pukul 8.15 malam dan menemukan seorang karyawan dalam keadaan mabuk sedang menyiksa robot tersebut. Si robot diketahui sedang mengerjakan tugasnya sebagai penjaga keamanan di lapangan parkir kantor di Mountain View saat kejadian berlangsung.
"Robot tersebut telah melakukan apa yang seharusnya dilakukannya," kata Vice President of Marketing and Sales Knightscope Stacy Dean Stephens seperti dikutip dari NY Post.
Ia juga mengatakan, penyiksaan terhadap robot itu terdeteksi dan segera dilaporkan ke pihak keamanan. "Alarm pada robot berbunyi, tersangka berusaha melarikan diri dari tempat kejadian dan ditahan oleh salah satu kolega saya, hingga polisi tiba di lokasi," tutur Stephens.
Polisi mengatakan, Sylvain begitu bau alkohol saat ditangkap. "Ketika kami tiba, kami bertemu dengan Sylvain dan saat kami bicara dengannya, ia tampak bingung, matanya merah dan bau alkohol," tutur juru bicara polisi.
Untungnya, robot tersebut hanya mengalami sedikit goresan. "Robot telah pulih dari luka-lukanya dan kembali berpatroli menjaga kantor dan karyawan agar tetap aman," kata Stephens.
Stephens juga menambahkan, Sylvain mengaku modusnya melakukan hal itu lantaran sebagai engineer dirinya ingin mengetes keamanan robot tersebut.
(Tin/Cas)