Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperingati Puncak Hari Air Se-Dunia di kantor Kementerian PU PR, Rabu (26/4/2017).
Hari Air Dunia ke 25 tahun itu mempunyai tagline “Bersama Kita Selamatkan Air Untuk Kehidupan”. Hal itu sengaja ingin menegaskan bahwa pemecahan masalah terkait kualitas dan kuantitas air tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, tapi harus melakukan aksi nyata.
Advertisement
“Ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kemen PU PR. Untuk tahun ini, temanya adalah ‘Air dan Air Limbah’,” ujar Menteri Kemen PU PR, Basuki Hadimuldjono.
Tema air dan air limbah, ia menjelaskan, masih banyak pekerjaan rumah mengenai air. Bayangkan, Indonesia mendapatkan peringkat kedua untuk sampah di laut. Hal itu perlu dicegah agar air tidak tercemar.
“Kita harus menjaga semua elemen tentang air, seperti sungai, danau dan waduk dari limbah-limbah industri maupun home industri,” ujar Basuki.
Ia menambahkan, air tercemar akibat perilaku dari manusia itu sendiri. Ya, kebanyakan banyak orang tidak aware mengenai menjaga kebersihan lingkungan dan air.
“Bukannya ingin menyalahkan, namun kebanyak air tercemar akibat human error. Belum adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga badan air, seperti sungai dan laut. Untuk itu kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan,” imbuh Basuki.
Ia berharap, masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan. Jadi, tidak ada yang namanya tercemarnya air bersih, banjir dan sebagainya.
“Tuhan memberikan kita air yang cukup dan bersih. Untuk itu, kita harus menghargai pemberian dari Maha Pencipta,” ujar Basuki.
Dalam acara tersebut, Kemen PU PR sempat diberikan Rekor MURI untuk pemasangan Holo Jet terbesar di waduk Jatiluhur. Hal itu pun disambut baik oleh Imam Santoso, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Pemasangan alat tersebut menjadi satu-satunya dan terbesar di dunia. Hal tentu itu menjadi kebanggan tersendiri bagi dan seluruh Kemen PU PR,” imbuh Imam Santoso.
Acara tersebut bertujuan menyampaikan kepada publik tentang pengelolaan sumber daya air menuju yang lebih baik.
Publik akan bertatap muka, berwacana, menyebarkan informasi, memahami keadaan, mendalami permasalahan dan melakukan sosialisasi persoalan sumber daya air dan air limbah dalam pameran tersebut.
Terdapat booth yang menampilkan aksi daerah serentak di 34 provinsi bersama dengan para pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat agar lebih bijaksana dalam memanfaatkan air, dapat berjalan dengan lebih tepat sasaran dan dapat langsung diaplikasikan.
Pameran yang akan berlangsung pada tanggal 26-28 April 2017 di Kementerian PU PR melibatkan para pelaku dan pemerhati sumber daya air, bertujuan untuk mendukung terwujudnya ketahanan air mealui kegiatan non struktural antara lain menghimpun pendapat, membangun konsensus dan komitmen dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab para pelaku (stakeholders) di bidang sumber daya air.
Kegiatan Pameran Hari Air Dunia 2017 tersebut diikuti oleh Direktorat, BBWS dan BWS Ditjen SDA, Unit Orgnisasi di Lingkungan Kementerian PUPR, Kementerian/Lembaga terkait, Badan Usaha Milik Negara, sektor swasta, asosiasi terkait bidang sumber daya air dan perguruan tinggi/akademik.