Polisi Selidiki Video Kekerasan yang Diunggah di Facebook

Kepolisian Kanada menyelidiki video berisi pemukulan berujung maut yang diunggah di Facebook.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Apr 2017, 19:00 WIB
(ilustrasi/guim.co.uk)

Liputan6.com, Kanada - Kepolisian Kanada sedang menginvestigasi sebuah kasus pemukulan yang direkam dan dibagikan melalui media sosial Facebook. Kasus pemukulan itu diselidiki lantaran ada dugaan aksi kekerasan yang divideokan itu berujung pada kematian seseorang.

Laman Crime Online yang Tekno Liputan6.com kutip, Kamis (27/4/2017), menuliskan korban kekerasan tersebut adalah gadis SMA berusia 19 tahun bernama Serena McKay. Ia diduga telah dipukuli hingga meninggal dunia oleh beberapa gadis yang menyiarkan video tersebut secara live.

Dikabarkan, video yang dimaksud masih beredar di Facebook, padahal keluarga korban telah meminta jejaring sosial itu untuk menghapusnya.

Laman yang sama menyebut, McKay meninggal dunia pada Minggu malam. Kepolisian menduga, kematian McKay disebabkan karena tindak pembunuhan. 

Sejauh ini, Kepala Sekolah Sagkeeng Anicinabe High School, Claude Guimond mengatakan ada dua video berisi pemukulan dengan durasi masing-masing kurang dari satu menit. Video itu diunggah dan dibagikan ke Facebook.

"Video tersebut berisi adegan brutal," kata Guimond, enggan menjelaskan seperti apa adegan brutal yang dimaksudnya.

Menurut Guimond, baik korban maupun kedua pelaku sama-sama bersekolah di sekolah yang dipimpinnya.

Sementara itu, laman Reuters menyebut maraknya peredaran video dengan konten kekerasan dan hal yang tak pantas membuat perusahaan besutan Mark Zuckerberg perlu mengevaluasi beberapa kebijakannya.

Serena McKa diduga meninggal dunia karena pemukulan yang direkam dan dibagikan melalui Facebook (Sumber: CNBC Canadian News)

"Ini adalah tragedi yang menakutkan. Kami tak bisa menemukan video tersebut di Facebook. Namun, kami akan bekerja sama dengan penegak hukum seiring dengan berjalannya investigasi," demikian pernyataan Facebook kepada Reuters.

Sebelumnya, perusahaan menyatakan bakal meninjau kembali cara mereka mengamati konten-konten kekerasan dan tak pantas yang diunggah di Facebook.

Video kekerasan itu memperlihatkan seseorang pelaku sedang menendang wajah wanita, sedangkan pelaku lainnya memegangi tangan korban agar tak melakukan perlawanan. Video tersebut dibagikan melalui Facebook.

Pihak kepolisian yang diwakili Paul Manaigre mengatakan polisi sedang meninjau video tersebut untuk menentukan apakah terkait kedua kasus ini saling terkait.

"Video kemungkinan telah dibagikan dari satu pengguna ke pengguna lain di Facebook, tapi tak diunggah secara terbuka," kata Manaigre. Dengan demikian, orang yang tak dikirimi video tersebut tak punya akses untuk melihatnya.

(Tin/Cas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya