Liputan6.com, Jakarta Deryn Blackwell, seorang remaja laki-laki (13) mengidap kanker langka hingga ia terus membujuk orangtuanya untuk memotong tangannya yang terus sakit.
Sebelumnya, dokter mendiagnosis Deryn dengan leukimia (jenis kanker yang menyerang sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah) hingga ia dikatakan hanya memerlukan operasi. Namun nahas, nasib Deryn kurang beruntung.
Advertisement
"Ia tak hanya mengalami leukimia. Namun kami menemukan ia memiliki kanker yang sangat langka atau disebut Langerhans Cell Sarcoma," kata dokter, seperti dimuat Boldsky, Kamis (27/4/2017).
Karena kondisinya itu, Deryn terus merengek, kata ibunya. Ia terus memohon agar tangannya dipotong. "Setiap hari, dia memohon padaku, 'Tolong ibu, beritahu mereka untuk memotong tanganku. Ibu, aku tidak tahan lagi."
"Ujung jemari anakku Deryn keras dan menghitam karena infeksi. Kukunya terkelupas dan dia memiliki luka yang mengerikan," katanya.
Ketika itu, ibunya diberi kabar buruk bahwa Deryn hanya bisa hidup selama dua minggu. Kondisinya juga kian memburuk.
Para dokter di rumah sakit mengatakan kepada ibunya bahwa ganja bisa membantunya. Namun pengobatan ini masih kontroversial dan belum ada penelitian pasti soal ganja yang digunakan pada anak-anak.
Tak tega melihat putranya terbaring lemah, ibunya memutuskan untuk mencoba ganja yang ia beli dari pasar gelap.
Ajaibnya, Deryn merasa lebih baik dalam waktu satu jam setelah menggunakan ganja melalui alat penguap. Dia juga mendapatkan kembali tenaganya, dan rasa sakitnya jadi mudah dikendalikan.
Kendati demikian, hingga kini proses penyembuhan tidak berhenti. Meski kondisinya mulai membaik namun para periset mengklaim bahwa ganja semakin dikenal untuk penanganan nyeri, terutama berguna bagi penderita kanker.