Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah usai mencetak rekor tertinggi. Namun, IHSG masih berada di kisaran 5.700.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (27/4/2017), IHSG melemah 19,50 poin atau 0,34 persen ke level 5.707,02. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,49 persen ke level 946,09. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 187 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 110 saham diam di tempat dan 142 saham menguat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.718,89 dan terendah 5.697,79.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 297.061 kali dengan volume perdagangan 10,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,2 triliun. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 517 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat menguat hingga berada di kisaran Rp 13.310.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor tambang naik 0,78 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 0,24 persen.
Sektor saham keuangan turun 1,06 persen, dan catatkan penurunan terbesar, disusul sektor saham industri dasar melemah 0,45 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,34 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham VICO naik 34,59 persen k elevel Rp 179 per saham, saham VINS melonjak 32,28 persen ke level Rp 250 per saham, dan saham BBHI naik 30,46 persen ke level Rp 197 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SONA turun 24,85 persen ke level Rp 1.240 per saham, saham HERO merosot 20,62 persen ke level Rp 1.270 per saham, dan saham GPRA tergelincir 10,53 persen ke level Rp 119 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,49 persen ke level 24.698, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,07 persen ke level 2.209, indeks saham Shanghai mendaki 0,36 persen ke level 3.152 dan indeks saham Taiwan menguat 0,04 persen ke level 9.860. Sedangkan indeks saham Singapura melemah 0,16 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan pelemahan IHSG masih wajar usai cetak rekor baru di level 5.700. Ia mengatakan, saat ini belum ada sentimen signifikan yang pengaruhi IHSG.
"Sentimen tidak terlalu banyak. Normal (penurunan IHSG) karena kenaikan cukup tinggi. IHSG konsolidasi dalam 1-2 hari," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.