Menlu Retno Akan Bertolak ke AS, Bahas Soal Apa?

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi diagendakan akan melakukan kunjungan resmi ke AS pada awal Mei 2017.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Apr 2017, 21:07 WIB
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers di Kemenlu, Jakarta, Jumat (3/2). Pertemuan Raja Salman dengan tokoh lintas agama menjadi contoh keharmonisan dan toleransi Indonesia untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi diagendakan melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat. Lawatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Wakil Presiden AS, Mike Pence ke Jakarta 19-21 April 2017 lalu.

Menurut keterangan Direktur Amerika I Kementerian Luar Negeri Adam Tugio, Menteri Retno akan bertemu koleganya yaitu Menlu Rex Tillerson.

"Pada 4-5 Mei 2017, Menlu melakukan kunjungan ke Washington DC, ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mencari upaya peningkatan hubungan bilateral kemitraan strategis," sebut Adam dalam press briefing mingguan Kemlu di Tjikini Lima, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

"(Kunjungan) ini (juga) untuk mulai pembahasan soal pengaturan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan," sambung dia.

Lawatan mantan Dubes RI untuk Belanda ini, dijelaskan Adam, juga merupakan penegasan komitmen dua negara untuk membangun hubungan konstruktif tidak hanya AS dengan Indonesia tapi juga bersama ASEAN.

"(Selain itu kunjungan Retno membuka) peluang kerjasama dengan untuk memajukan set values pluralisme dan toleransi yang merupakan soft power yang penting untuk kerja sama penanggulangan deradikalisasi," paparnya.

Terkait ekonomi, Adam menyebut pertemuan Retno dan Tillerson secara spesifik akan membahas pendalaman kerja sama saling menguntungkan apa yang bisa diperlebar.

Selain bertemu Tillerson, Retno juga dijadwalkan bertemu beberapa pejabat tinggi, baik itu dari pemerintahan atau parlemen AS.

"Kita sedang upayakan bertemu dengan Mendag AS. Ada rencana, sedang diatur dengan ketua Kongres Majority Paul Ryan untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui kerjasama (antar) parlemen," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya