Liputan6.com, Bandung: Jalur Lingkar Nagreg dijadwalkan bakal diuji coba pada Sabtu (28/8). Jalur yang masih diselesaikan pengerjaannya ini diharapkan membantu mengatasi kemacetan di wilayah Kabupaten Bandung pada mudik lebaran, termasuk pada akhir pekan.
Uji coba itu dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan Lingkar Nagreg yang kondisinya diakui belum tuntas 100 persen dan memastikan kesiapan jalur tersebut agar bisa dilintasi saat musim lebaran tiba. Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M. Guntoro menerangkan uji coba jalan Lingkar Nagreg akan dilakukan selama dua hari, yakni 28-29 Agustus 2010.
Karena masih uji coba, Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan Jawa Barat hanya mengijinkan kendaraan kecil untuk melewati lintasan Lingkar Nagreg. "Jika hasil evaluasi dinyatakan layak, jika tidak ada halangan per 31 Agustus rencananya jalur Nagrek akan dibuka resmi untuk umum," katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor, Dinas Pekerjaan Umum Jawa Barat menyiagakan sejumlah alat berat yang ditempatkan di 22 titik di seluruh kawasan jalan di Jawa Barat. Terdapat tiga titik rawan di jalur Nagrek yang harus diwaspadai, yakni KM 3, KM 5, dan KM 9. Ketiga titik rawan tersebut merupakan lokasi yang paling sering mengalami pergeseran tanah yang dapat menyebabkan longsor.(ANT/YUS)
Uji coba itu dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan Lingkar Nagreg yang kondisinya diakui belum tuntas 100 persen dan memastikan kesiapan jalur tersebut agar bisa dilintasi saat musim lebaran tiba. Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M. Guntoro menerangkan uji coba jalan Lingkar Nagreg akan dilakukan selama dua hari, yakni 28-29 Agustus 2010.
Karena masih uji coba, Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan Jawa Barat hanya mengijinkan kendaraan kecil untuk melewati lintasan Lingkar Nagreg. "Jika hasil evaluasi dinyatakan layak, jika tidak ada halangan per 31 Agustus rencananya jalur Nagrek akan dibuka resmi untuk umum," katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor, Dinas Pekerjaan Umum Jawa Barat menyiagakan sejumlah alat berat yang ditempatkan di 22 titik di seluruh kawasan jalan di Jawa Barat. Terdapat tiga titik rawan di jalur Nagrek yang harus diwaspadai, yakni KM 3, KM 5, dan KM 9. Ketiga titik rawan tersebut merupakan lokasi yang paling sering mengalami pergeseran tanah yang dapat menyebabkan longsor.(ANT/YUS)