Liputan6.com, Jakarta Pemerintah seakan tidak pernah sampai ke berbagai daerah terpelosok untuk memberikan pelayanan dasar masyarakat. Hal ini dirasakan betul oleh Tri Mumpuni, yang dijuluki sebagai ‘Wanita Listrik’ saat membuat pembangkit listrik mikrohidro di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menjadi latar belakang mengapa Tri mampu berjuang untuk sejahterakan masyarakat.
“Pemerintah tidak pernah hadir dalam proyek kita, namun mereka sering membuat pembangunan tapi tidak memberdayakan masyarakat. Hasilnya? Banyak proyek yang rusak dan pembangunan yang mubazir, hanya buang-buang uang rakyat,” ungkap Tri Mumpuni, pada kegiatan BukaTalks, di Bukalapak, Kamis (27/4/2017).
Advertisement
Salah satu penyebab kenapa banyak masyarakat tidak menggunakan berbagai fasilitas dari pemerintah adalah pembangunan yang masih bersifat ‘up to down’. Seringkali pemerintah hanya membangun, karena ingin memenuhi program kerjanya saja tanpa langsung riset ke lapangan.
Tri menambahkan, para pihak ke tiga yang ditunjuk pemerintah untuk membangun, tidak mempersiapkan masyarakat di sekitar untuk mampu memanfaatkan dan menjaga fasilitas dari pemerintah. Hasilnya, tentu saja banyak fasilitas tersebut yang tidak digunakan dan pada akhirnya rusak berat.
“Pemerintah seperti lepas tangan, it's not my business, terserah mereka mau pakai atau tidak. Mereka hanya sekedar membangun fasilitas dan tidak mempersiapkan masyarakat. Inilah yang selalu kita suarakan agar bisa berubah,” ungkap Tri Mumpuni.
Sebagai solusi, Tri menganjurkan pemerintah untuk membangun dari keinginan masyarakat. Karena masyarakat memiliki kebutuhannya sendiri-sendiri. Sama seperti ketika Tri harus membuat pembangkit listrik mikrohidro di berbagai daerah, yang menggunakan sistem mufakat masyarakat.
“Dalam pembangunan pembangkit listrik microhidro, semua aturan itu dibuat oleh masyarakat. Sehingga mereka siap untuk menjaga dan merawat investasi yang sudah kita berikan ke daerah mereka. Tujuannya agar ekonomi masyarakat tumbuh dan mendapatkan akses listrik yang layak,” tutup Tri.