Sriwijaya Air hingga Produsen Air Minum Cleo Antre IPO

Manajemen BEI mencatat 23 perusahaan akan menawarkan saham perdana ke publik

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Apr 2017, 13:26 WIB
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 23 perusahaan akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Dari 23 perusahaan, 4 di antaranya sudah diperdagangkan sahamnya di BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, dari daftar tersebut terdapat salah satu maskapai dalam negeri yakni Sriwijaya Air.

"(Sriwijaya Air) masuk di dalamnya," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Namun, dia tak menerangkan secara detil saham yang bakal dilepas ke publik. Rencananya pelepasan saham tersebut untuk restukturisasi modal dan modal kerja.

"Yang pasti capital restucturing, bayar utang, working capital segala macam," ujar dia.

Kemudian ada pula PT Cahaya Sakti Investindo Sukses (CSIS) yang merupakan bagian dari Olympic Group. Lalu, ada pula PT Sariguna Primatirta yang merupakan produsen air minum dengan merek Cleo. "Sedang dalam proses," ujar dia.

Samsul optimistis jumlah perusahaan yang IPO tahun ini akan semakin banyak. Hal ini ditopang oleh ekonomi yang membaik serta adanya Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty.

"Saya kira beberapa perusahaan mereka jadi nyaman IPO karena sudah menyelesaikan persoalan terkait tax amnesty. Jadi memang salah satu pendorong menjadi perusahaan publik," ujar dia.

Seperti diketahui, hingga April 2017, ada empat emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya