Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengagumi sosok Raden Ajeng Kartini, karena berjuang agar kaum perempuan memperoleh pendidikan dan berkarya saat era yang terbatas.
Sri Mulyani mengatakan, cara Kartini mendapat informasi melalui buku, untuk melawan ketertinggalan kaum perempuan membutuhkan perjuangan. Lantaran pada era tersebut sangat terbatas dan sulit untuk mendapat informasi.
"Walaupun secara fisik harus ada dalam satu lingkungan, terkungkung, tidak ada mobilitas, belum ada internet, iPhone, keterbatasan untuk mengakses. Bahwa dia bisa mendapatkan akses buku-buku itu pun bukan tanpa perjuangan," kata Sri Mulyani, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (28/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sri Mulyani melanjutkan, curahan pemikiran Kartini yang dituliskan melalui surat kepada teman-temannya menunjukan kepekaan sosial yang tinggi, dalam menyikapi keadaan saat itu. Hal ini membuktikan ketulusan Kartini memperjuangkan kaumnya dan ketertindasan masyarakat saat itu.
"Kata-katanya selalu indah, bahkan waktu menceritakan fenomena sosial seperti anak umur enam tahun yang harus menjual rumput. Betapa indah tapi sedih, menggambarkan dia harus bawa rumput besar sekali sehingga dia tidak kelihatan. Saya membayangkan, anak Jawa yang kurus kecil tapi dia harus bekerja keras menjual rumput dan itu menyentuh hatinya," lanjut Sri Mulyani.
Sri Mulyani menilai, dari surat-surat Kartini dapat menunjukkan ketulusan hatinya dalam menyikapi fenomena sosial yang terjadi di sekitar kehidupan. Dia pun mengajak jajaran Kementerian Keuangan lebih peka mata hatinya terhadap kehidupan sekitar.
"Di sini Kementerian Keuangan salah satu nilainya adalah kesempurnaan. Kami semua ingin jadi sempurna dan setiap hari belajar. Ini melatih mata hati telinga untuk bisa menghargai," tutur Sri Mulyani.