Bos Telkomsel: Data Pelanggan Tetap Aman

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah memastikan peretasan situs web tidak memengaruhi data, transaksi, hingga billing pelanggannya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Apr 2017, 19:05 WIB
Telkomsel menggelar konferensi pers terkait peretasan situs web-nya yang terjadi pada Kamis (27/4/2017) malam kemarin. (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pernyataan resminya, Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah turut menegaskan data pelanggan tetap aman meskipun situs web Telkomsel diretas.

"(Peretasan situs web) Tidak terhubung dengan sistem kita di dalam, sebab situs web Telkomsel hanya untuk menyediakan informasi (kepada pelanggan) saja," kata Ririek dalam konferensi pers di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Ririek lebih lanjut menjelaskan server situs yang diretas ini letaknya terpisah dengan server yang dipakai Telkomsel untuk menyimpan data pelanggan.

"Di dalamnya tidak ada database pelanggan, tidak ada transaksi dan billing pelanggan. Artinya, si pelaku tidak bisa mengakses data pelanggan Telkomsel karena itu letaknya berbeda," jelas Ririek.

Menurut penjelasan Ririek, tim Telkomsel telah bekerja agar situs web Telkomsel kembali normal. Menurutnya, situs Telkomsel sudah bisa diakses sejak pukul 15.00 meski masih lambat. Hal ini karena banyaknya pengguna yang mengakses situs www.telkomsel.com itu.

Tak hanya itu, lanjut Ririek, pihak Telkomsel sedang melakukan pengamanan server Telkomsel ke zona yang lebih aman. Namun, belum selesai dipindahkan, server yang memuat situs web Telkomsel sudah dibobol hacker.

"Website jadi prioritas terakhir kami dibandingkan sistem data pengguna Telkomsel. Ke depan, kami akan memperkuat situs ini dengan berbagai masukan. Kami akan meninjau kembali berdasarkan kejadian ini," ujarnya.

Sejauh ini, Telkomsel belum mengetahui hacker yang menjadi dalang peretasan tersebut. Menurut Ririek, saat ini data-data yang diperoleh bisa menuntun pihaknya ke pelaku peretasan.

Telkomsel belum memutuskan untuk memproses peretasan ini ke jalur hukum. "Kami masih mempertimbangkan, saat ini kami masih fokus ke perbaikan," katanya.

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya