Liputan6.com, Jakarta - Pasca penggusuran, kini Kampung Aquarium seperti terbengkalai. Bahkan banyak masyarakat yang kembali mendirikan bangunan liar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara untuk membongkar bangunan liar di Kampung Aquarium.
Advertisement
"Kita sudah minta sama wali kota untuk bongkar itu, bisa tangkap (oleh) polisi kalau gitu," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 28 April 2017.
Lalu bagaimana nasib Kampung Aquarium ke depan?
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan lokasi tersebut nantinya dibangun sebuah alun-alun.
"Itu memang (akan) bikin alun-alun, plaza. Ini kita lagi tunggu kajian dari Dinas Kebudayaan, karena di situ ketemu barang cagar budaya, pondasi jembatan, enggak berani sembarangan itu," papar Ahok.
Dia menegaskan, jika tidak terdapat hal yang menghalangi pengerjaan agar cepat selesai seperti pembangunan di Kalijodo, Jakarta Utara.
"Kalau sudah selesai, kayak Kalijodo langsung selesai tujuh bulan. Kali Besar Barat pengerjaan juga mandeg karena ketemu pondasi cagar alam. Jadi enggak bisa tutup semen kalau gitu," jelas Ahok.
Sedangkan sejak diratakan setahun lalu, sebagian warga memilih bertahan dengan bangunan kembali rumah mereka seadanya. Ada juga yang tinggal di perahu dengan beratapkan terpal.
Bahkan, seorang warga bernama Mande dan lainnya nekat membangun kembali bangunan permanen dan semi permanen. Ada juga bedeng-bedeng kecil dengan tripleks dan atap terpal.
"Ini (bangunan) enggak langsung, mas. Enggak langsung jadi. Pelan-pelan kita bangun setelah diratain. Kalau dibilang dibangun setelah Ahok kalah, ya enggak bener," kata Mande.
Dia melanjutkan tidak ada penjagaan dari Pemprov Jakarta pascaperataan bangunan di situ. Beberapa warga menilai, tidak ada kejelasan wilayah tersebut akan dijadikan apa.
Mereka juga mengaku tidak tahu akan direlokasi ke mana. Sementara, rata-rata dari warga sudah menetap puluhan tahun di Kampung Aquarium.
"Ini sudah satu tahun tanpa ada kejelasan untuk apa (lokasi penertiban), kami juga enggak tahu untuk apa (ditertibkan)," Mande.