Bunga untuk Ahok Menggeliatkan Wisata Balai Kota

Daya tarik karangan bunga untuk Ahok dan Djarot di Balai Kota Jakarta belum juga surut.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Apr 2017, 16:19 WIB
Warga berswafoto di depan karangan bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/4). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Daya tarik karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakilnya Djarot Saiful Hidayat belum juga surut. Banyaknya karangan bunga yang datang juga membuat wisata Balai Kota yang sempat ditinggal warga kembali menggeliat.

Pemprov DKI Jakarta memang sudah lama membuka Balai Kota Jakarta untuk bebas dikunjungi warga pada Sabtu dan Minggu. Mereka bebas keluar masuk ruangan di Balai Kota kecuali ruang kerja Ahok.

Fenomena karangan bunga Ahok-Djarot ini kembali menghidupkan kembali wisata Balai Kota. Pantauan Liputan6.com, Sabtu (29/4/2017), ratusan warga terus berdatangan ke Balai Kota sejak pagi. Karangan bunga yang berjajar di hampir seluruh sudut Balai Kota menjadi sasaran utama warga untuk berfoto.

Mereka kemudian masuk ruangan Balai Kota. Hampir semua sudut ruangan yang ada tak lepas dari jepretan kamera ponsel mereka. Seluruh kursi baik di ruang tunggu tamu, ruang foto mantan gubernur dan Balairung Balai Kota dipenuhi warga.

"Penasaran lihat karangan bunga katanya kan banyak. Mumpung libur dan ada wisata Balai Kota juga jadi bisa datang lihat langsung foto-foto sekalian lihat isi Balai Kota," kata seorang warga bernama Okta.

Okta datang bersama empat temannya yang memang sengaja untuk melihat sendiri banyaknya karangan bunga.

Beda dengan Okta, Fani datang ke Balai Kota untuk memperlihatkan Jakarta Smart City kepada kedua anaknya. Mengingat, dengan Jakarta Smart City, semua hal tentang Jakarta bisa terpantau.

"Saya sengaja ajak anak saya, datang ke Balai Kota langsung naik ke lantai 3 ke kantor Jakarta Smart City. Biar dia tahu Jakarta bisa juga dilihat dari satu ruangan ini," ungkap Fani.

Dia sempat mengetahui sedikit tentang Jakarta Smart City melalui media dan situs berbagi video Youtube. Karena itu, dia bersemangat mengajak anaknya yang baru berusia 16 tahun.

"Anak saya suka tanya, jadi saya ajak saja langsung," Fani memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya