KAI Tangkap Pelaku Pemalsu Tiket Kereta Api Lebaran

Manajemen KAI imbau masyarakat membeli tiket kereta api secara online dan tempat resmi lainnya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Apr 2017, 12:36 WIB
Calon penumpang membeli tiket di mesin penjual tiket kereta api otomatis di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (20/12). Jelang libur Natal dan tahun baru tiket Kereta Api sudah habis untuk keberangkatan Jateng dan Jatim. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1, tepatnya di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat berhasil menangkap pelaku pemalsu tiket kereta api Lebaran pada Sabtu 29 April 2017. Tersangka diketahui berinisial LS dengan barang bukti 33 jenis tiket palsu.  

Senior Manager Humas KAI Daop 1, Suprapto mengungkapkan penangkapan pelaku bermula dari laporan calon penumpang yang curiga dengan keaslian tiket yang diterima dari tangan pelaku. Berdasarkan laporan tersebut, pihak keamanan melakukan pengintaian.

"Pelaku akhirnya berhasil ditangkap setelah dijebak sebelumnya oleh korban yang ingin memesan tiket dari pelaku. Di tangan pelaku didapatkan 33 jenis tiket palsu hasil karyanya sendiri," kata Suprapto di Jakarta, Minggu (30/4/2017).

Ia menegaskan, stasiun kereta api sudah bersih dari praktik percaloan. Namun kini kejahatan mengintai calon penumpang dengan cara menjual tiket kereta api palsu. "Praktik calo tidak ada karena tiket harus sama dengan identitas. Yang sekarang tejadi adalah kasus pemalsuan tiket," Suprapto menerangkan.

Ia menuturkan, pelaku memalsukan format pemesanan tiketnya. Kecurangan ini baru akan ketahuan apabila calon penumpang akan mencetak tiket keberangkatan atau check in karena harus menyertakan kode booking dan barcode yang sesuai.

"Jadi kalau palsu, tidak akan muncul nama di manifestasi mesi check in karena kode booking-nya asal-asalan," ucap Suprapto.

Suprapto mengimbau kepada masyarakat untuk membeli tiket kereta api secara online atau di tempat-tempat resmi lainnya, yaitu Indomaret dan Alfamart. "Jangan mudah percaya pada bujuk rayu orang yang menjanjikan bisa dapat tiket secara instan," sarannya.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya