Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meletakkan batu pertama pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) untuk warga berpenghasilan rendah di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Rusunami ini pun dapat dibayar dengan Down Payment (DP) 1 persen.
Menanggapi hal ini, gubernur terpilih DKI Jakarta yang unggul dalam hitung cepat, Anies Baswedan , menyambut baik hal tersebut.
Advertisement
"Jika kita berpihak, akan muncul inisiatif sama. Inisiatif yang hampir sama. Begitu ada keberpihakan, caranya untuk meningkatkan peluang warga Jakarta punya rumah akan muncul," kata Anies di Pasar Rebo Jakarta Timur, Sabtu 29 April 2017.
Menurut Anies Baswedan, program DP rumah 0 persen merupakan program pembiayaan biasa. Namun, yang berbeda hanya bentuknya, yaitu rumah.
"Jangan khawatir bentuk. Seperti ini pembiayaan untuk menyicil motor, motor apa, macam-macam. Itu bentuknya, rumahnya. Jenis rumahnya bisa macam-macam," terang dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun tidak mempermasalahkan jika nantinya banyak program yang mirip dengannya, baik program pemerintah, maupun swasta. Menurut dia, yang terpenting program-program ini ditujukan untuk masyarakat miskin.
"Sektor swasta, perbankan akan mengikuti. Awalnya ada diskusi. Mungkin tidak? Sangat mungkin. Arahnya membela rakyat tidak punya rumah, begitu ke sana semua akan muncul terobosan-terobosan. Satu persen dan perbankan," tutur Anies Baswedan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meletakkan batu pertama atau ground breaking pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) untuk warga berpenghasilan rendah (MBR). Rusunami ini dibangun di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Di lokasi ini akan dibangun 9.000 unit rusunami tipe 30. Dari jumlah itu, 6.000 unit rusunami dipasarkan khusus untuk buruh dan pekerja. Satu unit rusunami dibanderol Rp 293 juta. Para buruh bisa membayar uang muka sebesar 1 persen atau Rp 2,93 juta. Sedangkan, cicilan per bulan hanya Rp 1,2 juta.
"Sekali lagi saya ulang harganya Rp 293 juta, DP-nya berarti kalau 1 persen Rp 2,9 juta kira-kira mampu enggak pekerja? Nah, yakin gitu lho," kata Jokowi di lokasi, Kamis 27 April 2017.