Liputan6.com, Jakarta - Situs ensiklopedia dan referensi online Wikipedia.org diblokir di Turki selama 12 jam lebih menyusul bentrok yang terjadi usai referendum di sana pada Sabtu (29/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana dikutip Venture Beat dari BBC, Minggu (30/4/2017), pemblokiran ini terjadi usai Presiden Donald Trump menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan atas kemenangannya pada referendum konstitusi.
Setelah itu, Turki menutup penuh akses ke Wikipedia dengan alasan situs tersebut "melakukan kampanye kootor terhadap Turki" dan "mendukung terorisme".
Founder Wikipedia, Jimmy Wales pun menangkis tuduhan tersebut dan menolak untuk menghapus beberapa artikel yang dimuat di Wikipedia. Dalam cuitannya di Twitter, Wales menyebut "akses informasi adalah hak fundamental setiap orang".
Turki memang diketahui sangat ketat terhadap free speech dan membungkam apabila terjadi perbedaan pendapat. Negara tersebut sempat memblokir akses jejaring sosial seperti Twitter dan YouTube pada 2014. Lalu, pemblokiran terhadap Facebook, Twitter, dan YouTube kembali terjadi di 2016.
(Cas)