Liputan6.com, Jakarta - Belum hilang duka bagi keluarga korban kecelakaan maut di Tanjakan Selarong, Megamendung, Kabupaten Bogor, kini kecelakaan maut kembali terjadi di kawasan wisata Puncak di tengah libur panjang.
Persisnya kecelakaan maut ini terjadi di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecelakaan ini juga hampir serupa dengan melibatkan bus, beberapa minibus, angkot, hingga sejumlah sepeda motor.
Advertisement
Korban pun berjatuhan. Kecelakaan beruntun kali ini memakan korban lebih banyak dari kecelakaan beruntun sebelumnya, yakni mencapai 12 orang yang kemudian diralat polisi menjadi 11 orang. Korban luka-luka juga hingga puluhan.
"Iya tolong diralat mas, bukan 12 tapi 11 orang yang meninggal. Satu orang yang disebut meninggal ternyata selamat," kata Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakarsa saat dihubungi Liputan6.com, Bogor, Minggu 30 April 2017.
Kecelakaan maut itu diduga berawal dari ulah sopir bus yang diduga ugal-ugalan. Tepat di dekat RM Bumi Aki sekitar pukul 10.30 WIB, bus pariwisata PO Kitrans bernomor polisi B 7057 BQ itu mengalami kecelakaan, yang diduga akibat rem blong.
"Bus dari arah Bogor menuju Cianjur, tepat di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Cianjur diduga rem blong hingga kecelakaan," ujar Erik.
Saat rem blong, sopir tak bisa mengendalikan busnya dan mengarah ke lawanan berlawanan hingga menabrak sejumlah kendaraan di depannya, yaitu tiga minibus, pikap, angkot, dan empat sepeda motor.
"Akibat rem blong, bus menabrak beberapa kendaraan di kedua lajur. Antara lain Avanza B 1608 BKN, Avanza B 1087 BIO, sepeda motor Honda Vario nopol B 3370 XG, Honda Vario nopol B 4503 BBI, Yamaha Mio, Suzuki Satria nopol B 6917 BHK," Erik memaparkan.
Sementara korban jiwa akibat kecelakaan maut ini 12 orang dan 47 lainnya luka-luka, terdiri 5 luka berat dan 42 luka ringan. Saat ini para korban dibawa ke RS Cimacan dan RSUD Cianjur. Data ini masih sementara, sebab masih dilakukan pendataan.
"Kami masih menginventarisir data korban," kata Erik.
Botol Minuman Keras
Jika kecelakaan maut sebelumnya bus mengangkut wisatawan dari Jakarta usai rekreasi di Taman Wisata Matahari, Megamendung, Bogor, kali ini bus mengangkut wisatawan dari wilayah yang sama ke Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. 2936803
Bus warna putih corak biru ini terjun ke jurang sedalam 15 meter, setelah menabrak warung yang berada di pinggir jalan. Pemilik dan pengunjung warung pun menjadi korban, mereka mengalami luka-luka.
"Iya mereka warga Jakarta yang mau mengisi liburan ke Kebun Raya Cibodas," kata Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakarsa, Bogor, Minggu 30 April 2017.
Sementara, Wakapolres Cianjur Kompol Santiadji menyebutkan, bus maut tersebut membawa rombongan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Tak hanya pengendara lain, bus pariwisata PO Kitrans yang bernama Suyono itu juga tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
"Tewas, sopir namanya Suyono," ujar Kabid Humas Polda Jabar Yusri Yunus kepada Liputan6.com, Minggu 30 April 2017.
Wakapolres Cianjur Kompol Santiadji memastikan ada satu botol minuman beralkohol di dalam bus bernomor polisi B 7057 BGA itu.
Beberapa warga setempat melihat sebelum kecelakaan maut terjadi, bus nahas tersebut membanting stir ke kiri saat di jalan turunan.
"Tapi bus terlanjur oleng ke kanan dan menabrak mobil dan motor serta warung," ujar warga setempat, Kurniawan.
Advertisement
2 Kecelakaan Maut di Tol Cipali
Pada hari yang sama, kecelakaan maut juga terjadi dua kali di Tol Cipali, Jawa Barat. Kecelakaan pertama terjadi pada Minggu dini hari, yang melibatkan antara kendaraan minibus jenis Daihatsu Luxio G 8550 PP dengan truk.
Kecelakaan ini terjadi di Km 74.500 arah Cirebon menuju Jakarta sekitar Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kecelakaan ini memakan tiga korban jiwa dan lima lainnya luka-luka.
Kecelakaan berawal saat Daihatsu Luxio yang dikemudikan Zulham Fauzi melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Cirebon menuju Jakarta.
Saat melaju di Jalan Tol Cipali Kilometer 74.500, pengemudi diduga hilang kendali hingga menabrak truk di depannya. Namun, sampai saat ini truk yang ditabrak belum diketahui identitasnya karena saat kejadian, sang sopir melarikan diri dengan truknya.
Kecelakaan maut di Tol Cipali kembali terjadi sekitar pukul 10.15 WIB, atau beberapa menit sebelum kecelakaan maut di Puncak, Ciloto. Persisnya terjadi di Km 190.500 arah ke gerbang Tol Palimanan.
Kecelakaan maut ini terjadi antara mobil Toyota Kijang Innova bernomor polisi AA 9427 JL dan bus Luragung Jaya E 7519 YB.
"Kedua mobil datang dari arah Jawa menuju Jakarta," kata Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra, Cirebon, Jawa Tengah, Minggu 30 April 2017.
Saat melintas di Km 190.500, minibus yang kemudikan Anton (45) asal Purworejo, Jawa Tengah itu menabrak bagian belakang bus Luragung Jaya yang dikemudikan Asep Purnama (48).
Pengemudi Innova diduga mengantuk hingga oleng ke bahu jalan dan menabrak bus yang melaju pelan di bahu jalan karena mengalami gangguan mesin. Setelah menabrak bagian belakang bus, minibus terseret hingga Km 190.400 B.
Akibat kecelakaan maut ini, pengemudi Innova dan dua penumpang yang merupakan istri dan anak si pengemudi meninggal. Sementara tiga penumpang lain yang berada di dalam mobil tersebut mengalami luka serius.
"Korban sudah dibawa ke rumah sakit, baik yang meninggal maupun yang luka berat," sebut Risto.
Risto menambahkan, mobil Innova mengalami kerusakan parah di bagian depan. Sementara bus Luragung Jaya ringsek di bagian belakang.
Pada Sabtu, 22 April sekitar pukul 17.30 WIB, bus pariwisata PO HS Transport juga mengalami tabrakan beruntun di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor.
Kecelakaan maut itu melibatkan 12 kendaraan. Bus pariwisata ini menabrak tujuh kendaraan roda empat dan lima sepeda motor. Kecelakaan maut di Puncak Bogor itu menyebabkan empat korban jiwa dan enam lainnya luka-luka.
Polisi telah menetapkan tersangka kepada sopir bus dan mekanik bus dalam kecelakaan maut tersebut. Selain bus tidak laik jalan, sopir bus diduga ugal-ugalan saat mengendarai bus dari arah Puncak menuju Jakarta itu.
Guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan maut berikutnya, jajaran kepolisian Bogor menggelar razia untuk mencegah bus yang tidak laik memasuki wilayah wisata Puncak.