Liputan6.com, Bogor - Kepolisian Resor Cianjur dibantu petugas Ditlantas Polda Jawa Barat menggekar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan maut bus pariwisata Kitrans.
Olah TKP dilakukan di lokasi kejadian tepatnya di Kampung Parabon, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Advertisement
Olah TKP dimulai dari titik pertama bus pariwisata Kitrans B 7057 BGA itu oleng, hingga menabrak sejumlah kendaraan dan terjun ke kebun milik warga.
Dalam olah TKP ini polisi menggunakan sistem perekaman dan pemotretan secara visual menggunakan drone. Teknologi ini dinamakan PC Rect dan PC Crash.
"Fungsi drone ini memfoto dan merekam jejak-jejak kecelakaan. Setelah itu nanti dimasukan ke dalam sistem yang disebut vision crash," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar AKBP Matrius, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4/2017).
Hasil olah TKP, lanjut Matrius, kejadian sebelum dan sesudah kecelakaan bisa berupa film simulasi. Sehingga dapat diketahui penyebab sebenarnya kecelakaan maut tersebut.
"Data-data di lapangan nanti disinkronkan dengan keterangan saksi," kata dia.
Menurut Martinus, penggunaan teknologi ini dalam olah TKP untuk membantu memudahkan proses penyelidikan kasus kecelakan.
"Ini untuk membantu penyelidikan," ujar dia.
Selama olah TKP berlangsung, polisi menutup arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Cianjur dan sebaliknya. Olah TKP kecelakaan bus maut ini berlangsung sekitar 20 menit.
Bus pariwisata PO Kitrans menabrak sejumlah kendaraan di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB.
Bus bernomor polisi B 7058 BGA ini mengalami kecelakaan saat mengangkut puluhan penumpang asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menuju Kebun Raya Cibodas. Kecelakaan diduga akibat rem bus blong.
Akibat kecelakaan beruntun ini, 11 orang dinyatakan meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Korban dilarikan ke RS Cimacan dan RSUD Cianjur.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan maut ini. Saat mengevakuasi bus, polisi menemukan botol minuman keras di dalam bus, namun polisi belum memastikan sopir dalam pengaruh alkohol saat mengemudi.