May Day, Buruh Luar Kota Diimbau Tidak Banjiri Surabaya

Para buruh juga diimbau menyampaikan aspirasi dengan damai saat May Day.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 01 Mei 2017, 08:01 WIB
Sejumlah buruh membawa bendera berwarna merah saat aksi May Day 2016 di Jakarta, Minggu (1/5). Kaum buruh mengajukan tuntutan menolak upah murah serta pencabutan PP No. 78 Tahun 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Selalu ada cara untuk menyambut peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia yang diperingati setiap 1 Mei. Salah satunya dengan menggelar unjuk rasa seperti yang akan digelar dan dipusatkan di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Kota Surabaya, pada Senin (1/5/2017).

Terkait perayaan May Day, kepolisian setempat mengimbau agar buruh dari luar kota tidak mengikuti unjuk rasa di Surabaya. Imbauan tersebut demi menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Pahlawan.

"Nantinya tiap perbatasan atau pintu masuk kota bakal disekat agar pekerja dari Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Gresik tidak masuk wilayahnya bersamaan," ucap Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar (Kombes) M Iqbal.

Perwira berpangkat tiga melati di pundak ini mengatakan, titik perbatasan yang bakal dijaga meliputi Bundaran Waru, Romokalisari, dan Warugunung Karangpilang.

"Kami akan menurunkan 5.000 orang pasukan pada May Day ini. Saya mengimbau buruh, serikat pekerja dari Pasuruan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo tidak masuk ke Surabaya," mantan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya ini menegaskan.

Mantan Kapolres Jakarta Utara ini juga meminta para buruh menyampaikan aspirasi mereka dengan damai saat May Day. Seperti tidak melanggar hukum, merazia buruh lain yang tidak ikut unjuk rasa, dan anarkistis.

"Prinsipnya kita sudah melakukan upaya awal dengan mengajak komunikasi pemimpin serikat pekerja dan meminta aga buruh menyampaikan pendapat di muka umum dengan damai," Kapolrestabes Surabaya memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya