Liputan6.com, Canberra - Bocah delapan tahun asal Australia membuat video menggemparkan. Mengaku sebagai pengikut kelompok teror ISIS, ia mengancam seluruh warga Negeri Kanguru.
Dalam video tersebut, bocah bernama Humzeh Sharrouf itu mengenakan jaket untuk bom bunuh diri sembari memegang pisau. Sang ayah, Khaled Sharrouf, pun bertanya, "Bagaimana kamu membunuh seluruh warga Australia?"
Dia pun merespons pertanyaan ayahnya dengan menunjukan gerakan membunuh orang dengan pisau yang dipegangnya. Sembari melakukan gerakan itu, Humzeh juga meneriakan dukungan dan pujian terhadap ISIS.
Menanggapi video tersebut, salah seorang menteri di Kabinet Australia, Matt Canavan mendeskripsikan tindakan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap anak.
"Ini perbuatan tercela, perbuatan semacam ini layak dikutuk, saya percaya aparat keamanan telah melihat kasus ini," sebut Canavan, seperti dikutip dari Asia Correspondent, Senin (1/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Kepolisian New South Wales, Australia, mengatakan bahwa pihaknya telah menginvestigasi video tersebut. Masyarakat pun diminta untuk tidak terlalu cemas.
"Tidak ada ancaman secara spesifik. Level ancaman serangan teroris ke Australia masih pada tingkatan adanya kemungkinan serangan," sebut pernyataan kepolisian.
Bukan pertama kali Khaled Sharrouf menggunakan anak-anaknya sebagai sarana menyampaikan teror. Pada 2014, video anaknya memegang kepala tentara Suriah yang baru dipenggal menuai kecaman dunia.
Februari lalu, Pemerintah Australia memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Khaled. Pasalnya, ia terbukti ikut dalam organisasi teroris internasional.
Khaled keluar dari Australia pada 2013 lalu setahun sesudah lepas dari penjara karena kasus terorisme. Ia terbang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.