Liputan6.com, Washington - Perasaan Isaiah Thomas campur aduk saat bertanding bagi timnya, Boston Celtics melawan Washington Wizards di game pertama semifinal Wilayah Timur play-off NBA, Senin (1/5/2017) dinihari WIB. Bagaimana tidak, ia harus hadir di pemakaman adiknya, Chyna, beberapa saat belum pertandingan.
Boleh dibilang, Thomas memaksakan hadir dan bermain pada pertandingan NBA di TD Garden tersebut. Pasalnya, Pelatih Celtics, Brad Stevens sudah memaklumi jika dia absen.
Baca Juga
Advertisement
Namun, profesionalitas tinggi ditunjukkan Thomas. Dan hal itu tak sia-sia, ia berhasil mempersembahkan kemenangan 123-111 bagi Celtics. Kemenangan itupun ia persembahkan untuk sang adik.
"Saya melakukan segalanya untuk adik saya sekarang. Itulah yang saya bisa lakukan," kata Thomas dilansir ESPN.
Dalam pertandingan di markas Wizards, Thomas menjadi ruh bagi permainan Celtics. Pemain berusia 28 tahun itu menyumbang 33 poin dan 9 assist. Itu merupakan yang tertinggi di antara pemain Celtics lainnya.
Thomas mengakui sulit baginya untuk menerima fakta kalau adiknya telah meninggal. Bahkan, ia mengaku sempat ingin pensiun dari basket. Namun ia sadar, sang adik pastinya tak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Saya sadar, pensiun bukan pilihan. Itu cara termudah untuk melarikan diri. Saya akan melanjutkan karier untuk adik saya karena saya tahu, dia tak ingin saya berhenti. Saya mencintaimu Chyna," ujar Thomas.
Game berikutnya kembali digelar di TD Garden, Selasa (2/5/2017). Kedua tim memburu empat kemenangan untuk menuju final Wilayah Timur play-off NBA.