Liputan6.com, Jakarta Untuk baby and daddy edisi Senin (1/5/2017), simak cerita Daddy Deon dan Baby Sabina:
Buat kalian para Ayah, biasanya dipanggil apa sama anaknya? Papa, Bapak, atau Ayah? Kalau buat saya, Arthur Gideon, putri kami satu-satunya punya panggilan kesayangan buat bapaknya ini: Bos.
Advertisement
Sabina Elisha Anindita, putri semata wayang kami, sekarang berumur 2 tahun. Anak gadis tomboy saya ini lahir melalui operasi caesar dalam keadaan sedikit prematur. Sabina sudah ngotot mau dilahirkan dua minggu lebih cepat dari usia kandungan yang normalnya dinyatakan "matang."
Di trimester terakhir kehamilannya, Magdalena, istri saya, dikabarkan oleh dokternya kalau bayi kami masih sungsang. Berusaha untuk memindahkan posisi bayi ke tempat yang seharusnya, Magdalena lalu melakukan senam kehamilan--karena katanya hal ini bisa membantu.
Sayangnya, senam hamil ini malah membuat air ketuban istri saya bocor. Sempat buru-buru ke rumah sakit, kami akhirnya pulang lagi karena diberi info oleh dokter bahwa belum perlu dilakukan tindakan segera. Magdalena hanya perlu beristirahat.
Namun ketika kakaknya yang seorang bidan mendengar hal ini, dia menyarankan kami untuk segera mengambil tindakan. Karena air ketuban yang bocor bisa membahayakan dan berisiko untuk janin.
Memutuskan untuk melahirkan di Bandung--saat itu kami di Jakarta--saya dan Magdalena akhirnya berkendara berjam-jam menuju Bandung dalam keadaan air ketubannya sudah bocor tadi.
Begitu sampai di rumah sakit di Bandung, dokter bilang air ketuban Magdalena cuma tinggal satu sendok lagi. Operasi caesar segera dilakukan, dan Sabina akhirnya lahir ke dunia. Saat itu dia masih sangat mungil, dan sempat harus menginap selama beberap di inkubator.
Kalau ingat betapa mungilnya dia dulu waktu baru lahir, saya sering takjub melihat kelincahannya sekarang. Berusia dua tahun, Sabina termasuk anak perempuan yang sangat tidak bisa diam. Tubuhnya sehat, dan berat badannya cukup--sama sekali tidak kurang.
Selalu jadi Pilihan Kedua
Kalau orang-orang bilang anak perempuan itu selalu dekat dengan ayahnya, saya hanya bisa menggeleng-geleng pasrah setiap ada yang menanyakan hal ini kepada saya.
Pasalnya, untuk Sabina, si bosnya ini selalu jadi pilihan kedua. Yang pertama selalu sang Mama. Kalau mau menghibur diri sih, ini bisa jadi karena Sabina masih menyusu, jadi Mama-nya selalu jadi orang favoritnya.
Sementara saya, cuma bisa pasrah jadi sasaran tendangannya kalau sedang menyusu. Sabina ini hobi sekali menyandarkan kakinya--sambil sesekali menendang-nendang badan saya saat ia sedang menyusu dari mamanya.
Walau tak bisa menyaingi sang Mama, saya sudah merasa cukup puas karena begitu tidak ada mamanya, akhirnya bapaknya ini bisa jadi pilihan nomor satu-nya Sabina.
Walau seringnya ngomel, Sabina itu ngangenin banget. Saat harus tugas keluar kota selama berhari-hari, rasanya benar-benar tidak sabar ingin segera pulang, biar bisa main dengan Sabina lagi.
Pulang kantor pun sekarang saya sudah tidak mau malam-malam lagi, biar bisa punya lebih banyak waktu bersama Sabina. Padahal kalau dipikir-pikir, saat sedang sama dia pun, saya cuma kena omelan. Entah kenapa anak dua tahun ini hobi sekali ngomelin bapaknya.
Walaupun begitu, menghabiskan waktu bersama Sabina selalu menyenangkan. Apalagi kalau dia sudah mulai "masak" dan saya harus selalu siap disuapi.
*Ingin eksis seperti Baby and Daddy di atas? Sahabat Liputan6.com bisa mengirimkan foto bayi Anda dan sang ayah beserta kisah singkatnya ke email redaksi Health: health.liputan6@gmail.com, dengan syarat sebagai berikut,
- Kirimkan 5 foto lowres (@ maksimal 1 MB) bayi dan ayah dengan pose dan angle menarik
- Tulis kisah singkat lima paragraf tentang bayi Anda
- Cantumkan data diri (nama, nomor telepon, alamat)
** Kami akan memuat foto "Selfie Baby and Daddy" setiap minggu
Advertisement