Liputan6.com, Jakarta Penelitian medis menemukan kandungan alkohol dalam bir berfungsi menurunkan intensitas rasa nyeri.
Penelitian yang terbit dalam The Journal of Pain, meneliti sekitar 400 respondens dengan keluhan nyeri sendi dan tulang seperti rheumatoid arthritis. Peneliti meminta responden untuk menuliskan keluhan dan mengonsumsi bir selama seminggu, sebanyak enam liter bir.
Advertisement
Temuan peneliti sekitar 0,08 persen alkohol yang masuk ke dalam darah ini mampu meringankan rasa nyeri dengan intensitas yang rendah juga berat. Peneliti juga percaya alkohol mampu meringankan sensasi dari rasa sakit.
"Kami telah menemukan bukti kuat bahwa alkohol dalam bir merupakan obat penghilang rasa sakit yang efektif," ujar Dr Trevor Thompson, pemimpin studi di London’s Greenwich University.
Selain itu, peneliti juga berpendapat efek alkohol dalam bir memiliki kekuatan yang merupai obat opiod (jenis obat pereda nyeri) bahkan, efeknya lebih kuat daripada parasetamol.
Meski alkohol memiliki manfaat baik, Direktur Alkohol dan Narkoba di Kesehatan Masyarakat Inggris, Rosanna O'Connor, mengingatkan untuk minum bir dengan takaran yang dianjurkan dokter.
"Minum alkohol terlalu banyak juga akan menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang," kata O'Connor dilansir dari India Times, Selasa (2/5/2017).