Mengapa Margarin Termasuk Makanan Sehat 50 Tahun Lalu?

Puluhan tahun yang lalu, margarin masuk dalam kategori makanan sehat. Mengapa hal ini bisa terjadi?

oleh Akbar Muhibar diperbarui 04 Mei 2017, 09:00 WIB
50 tahun yang lalu, margarin dimasukkan dalam kategori makanan sehat. Mengapa hal ini bisa terjadi? (Foto: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Margarin kini dipandang sebagai bahan makanan yang harus dihindari jika ingin hidup sehat. Padahal, lima puluh tahun yang lalu, margarin ternyata masuk dalam kategori makanan sehat. Mengapa hal itu bisa terjadi? Inilah jawaban dari thelist.com seperti yang dikutip Kamis (4/5/2017).

Mindy Haar, seorang pakar nutrisi dan direktur program pengembangan dan kesehatan dari New York Insitute of Technology, memberikan pendapat yang mencengangkan mengenai margarin. Dahulu masyarakat percaya bahwa lemak yang berasal dari hewan merupakan nutrisi terbaik yang harus dikonsumsi sehari-hari.

Pemikiran ini pula yang membuat sebagian orang membuat pergerakan baru, untuk mengonsumsi berbagai makanan yang berasal dari alam. Tentunya dengan memperbanyak konsumsi gandum dan mengganti minyak hewani menjadi nabati, termasuk dengan margarin.

Akhirnya pergerakan ini berhasil mendorong masyarakat banyak mengonsumsi margarin karena dianggap lebih sehat. Mereka juga meyakini margarin sebagai pengganti lemak hewan terbaik dan masuk dalam menu makanan sehat. Padahal kenyataannya kini, lemak nabati mengandung omega 6 yang tinggi dan dapat memicu penyakit jantung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya