Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pengoperasian kapal Roll On Roll Off (Ro-Ro) dengan rute Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) menuju Davao/General Santos, Filipina sangat mendukung program tol laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo(Jokowi).
Budi mengatakan, deklarasi Indonesia-Filipina untuk mendukung konektivitas laut melalui penggunaan kapal Ro-Ro dengan kapasitas 500 teus dengan rute Bitung- Davao akan meningkatkan konektivitas kedua negara. Arus barang pun menjadi lebih lancar.
"Konektivitas ini menggunakan kapal mereka yang berkapasitas 500 teus. Ro-Ro ini akan membawa barang-barang dari Filipina ke Bitung dan sebaliknya," kata Budi, di Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Dengan adanya Ro-Ro Bitung-Davao tersebut akan melengkapi jalur tol laut yang menghubungkan daratan-daratan Indonesia di wilayah Indonesia Timur. Hal ini merupakan langkah baru, karena selama ini pasokan barang berasal dari Jawa.
"Ini adalah suatu langkah baru dimana ASEAN memiliki memulai suatu konektivitas yang bagus sehingga saling tergantung saling mensuplai berjalan baik," ucapnya.
Baca Juga
Advertisement
Budi pun berharap, negara tetangga lain bisa mengikuti kerja sama Indonesia dengan Filipina, sehingga konektivitas sesama negara kawasan Asia Tenggara dapat meningkat. "Kerja sama internasional yang baik semoga bisa diteruskan ke Thailand, ke Malaysia dan Singapura," tutup Budi.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik rencana dibukanya jalur transportasi dengan kapal Ro-Ro Davao-General Santos-Bitung (PP). Hal ini dinilai akan meningkatkan perdagangan diantara Indonesia dan Filipina.
Jalur tersebut merupakan salah satu rute prioritas dalam jalur ASEAN Roro Network Project sebagaimana tercantum dalam ASEAN Economic Community Blueprint (AEC) 2025 dan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippine Growth Area) Vision 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, pembukaan jalur Roro Davao-General Santos-Bitung membawa keuntungan tersendiri bagi peningkatan perdagangan kedua negara, khususnya bagi kawasan Timur Indonesia.
"Akses pasar ke Filipina akan menjadi semakin mudah melalui pelabuhan Bitung bagi komoditas dan produk dari Kawasan Timur Indonesia, demikian halnya dari Mindanao," ujar dia.
Selain itu, kata dia, biaya shipping menjadi lebih murah dan waktu pelayaran pun lebih singkat. Para pelaku usaha dari kedua negara juga sudah mulai mengidentifikasi berbagai komoditas dan produk-produk yang bisa diekspor maupun diimpor. (Pew/Gdn)