Liputan6.com, Jakarta Data UNICEF menyebutkan permasalahan gizi kehamilan menjadi penyebab utama kematian balita. Dalam setiap hari, ada 6000 balita yang mati akibat kekurangan gizi selain pneumonia, diare, dan malaria. Tingginya angka kematian tersebut menjadi masalah utama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Berangkat dari hal itu, Sarihusada mengadakan penyuluhan di pelosok desa di Indonesia lewat kampanye bertajuk, "SGM Bunda: Nutrisi Lezat Bunda Sehat." Pada tahun 2017, SGM dijadwalkan akan mengunjungi 2.000 titik untuk menjangkau 75.000 ibu hamil di pelosok Indonesia.
Advertisement
Marketing Manager SGM Bunda, Christina Natalia mengatakan, selain pemenuhan nutrisi, pendampingan serta dukungan kepada ibu-ibu hamil, sangatlah penting. Sebab, hal itu akan berdampak langsung pada kualitas hidup si bayi sejak dalam kandungan.
Christina menambahkan, salah satu bentuk dukungan dan pendampingan Sarihusada yakni dengan menggelar kegiatan Mobi SGM Bunda di Balai Desa, Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
"Sebagai upaya mendukung masa kehamilan bunda dan pemenuhan nutrisi, SGM mengusung kampanye 'SGM Bunda: Nutrisi Lezat, Bunda Sehat," ujarnya, Selasa (02/5).
Acara itu dihadiri sekitar 50 ibu hamil dari 6 desa di Kecamatan Argapura, Majalengka. Ibu-ibu hamil yang hadir diedukasi tentang kehamilan sehat, konsultasi dengan ahli nutrisi, USG, dan diskusi secara live chat Facebook bersama brand ambassador Alyssa Soebandono.
Dalam sambutannya, Camat Argapura, Ateng D. Hermawan mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan penyuluhan tentang kehamilan sehat dari Sarihusada. Menurutnya, ibu-ibu hamil di desanya masih perlu diberi pengetahuan.
"Ibu-ibu hamil di pelosok desa kami, masih perlu penanganan khusus. Kira-kira 6 dari 10 ibu yang hamil mengalami kekurangan nutrisi. Saya berterima kasih, Sarihusada mau datang ke sini," ujarnya.
Ateng berharap, kegiatan semacam ini agar terus dilaksanakan. Menurutnya, masih banyak ibu hamil yang belum mengetahui petingnya pemenuhan gizi, nutrisi apa saja yang harus dipenuhi, serta bagaimana kehamilan yang baik itu.
"Ke depan, kami akan mengajak lebih banyak ibu-ibu hamil. Tidak hanya dari 6 desa, semua desa yang ada di kecamatan ini akan kami ajak," ungkapnya.
(war)