Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rizal akan digali keterangannya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terhadap Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) milik Sjamsul Nursalim.
Advertisement
Menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyebut kasus besar yang tengah ditangani KPK dilakukan para elite negara. Seperti kasus pengadaan e-KTP dan BLBI yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
"Seperti teman-teman ketahui, kasus e-KTP dan kasus BLBI ini pelakunya elite semua," ujar Rizal Ramli di Gedung KPK, Kunigan, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2017).
Rizal berharap kedatangannya sebagai saksi ahli bisa membuat terang kasus skandal BLBI tersebut. Rizal juga yakin KPK era Agus Rahardjo ini bisa menguak kasus-kasus korupsi yang sempat mangkrak bertahun-tahun.
"Kami berharap, dan kami percaya Ketua KPK tidak akan melakukan tukar guling terkait hal ini," kata dia.
Selain kepada pihak KPK, Rizal juga meminta agar Presiden Jokowi ikut mendukung kinerja KPK dalam pengusutan kasus-kasus korupsi yang menjerat para elite negara.
"Ini kesempatan pada pemerintahan Pak Jokowi untuk all out membuka dua kasus ini (BLBI dan e-KTP), karena beliau tidak terlibat, ini kesempatan, momentum, untuk menegakkan pemerintahan yang bersih," tegas Rizal Ramli.