Kemendag Pastikan Stok Minyak Goreng dan Gula Aman

Kementerian Perdagangan akan menindak pihak yang melakukan penimbunan barang dan kebutuhan pokok.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Mei 2017, 15:15 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

Liputan6.com, Medan - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan cadangan sekitar 1,5 juta liter minyak goreng. Ini sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, cadangan sebanyak 1,5 juta liter minyak goreng berasal dari komitmen para pengusaha termasuk di dalamnya PT Musim Mas. Pihaknya akan menggelontorkan jika terjadi kekosongan.

"Cadangan sebanyak 1,5 juta liter akan digunakan jika ternyata harga minyak goreng naik di pasar menjelang Ramadan," kata Enggartiasto di Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/5/2017).

Ia menuturkan, Kementerian Perdagangan turun ke seluruh provinsi di Indonesia untuk berbicara dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten/kota. Hal ini sebagai upaya agar sama-sama mengawasi ketersediaan minyak makan.

Enggartiasto juga menyebut, para distributor, sub distributor dan agen minyak makan di seluruh Indonesia harus mengikuti peraturannya. Salah satunya adalah mendaftarkan gudangnya dan mendaftarkan kondisi stok.

"Apabila tidak terdaftar, kemudian ditemui ada gudang penyimpanan yang tidak didaftarkan maka akan ditutup. Barang-barangnya juga akan disita," ujar dia.

Untuk menjalankan peraturan yang sudah dikeluarkan, Kementerian Perdagangan meminta bantuan kepala daerah yaitu gubernur, bupati, dan wali kota. Jika sudah berjalan dan ditemukan kenaikan harga, maka cadangan minyak yang disediakan bisa digelontorkan pemerintah.

"Jika itu terjadi, maka kami melepas minyak goreng yang cadangan itu seharga Rp 11.000 per liter dan termasuk Rp 10.500 per liter untuk pasar murah. Diyakini tidak ada gejolak harga. Tapi jika ada gejolak, kalau tidak, tetap jadi cadangan," jelas Enggartiasto.

Selain minyak makan, Mendag Enggartiasto juga membeberkan stok gula. Ia menuturkan, gula yang dijual dengan harga maksimum Rp 12.500 per kilogram tersedia dan berproduksi terus di Medan Sugar Industri (MSI).

Tidak hanya berproduksi, ketersediaan stok gula akan langsung disalurkan ke distributor untuk masuk ke pasar. Ia menuturkan tidak ada kekhawatiran mengenai gula terutama untuk di Provinsi Sumut, karena saat ini stok gula di MSI sebanyak 3.200 ton.

"Secara nasional, stok gula hampir 800.000 ton. Stok ini cukup memenuhi kebutuhan gula di Indonesia selama empat bulan. Nanti juga pada Juni memasuki masa panen dan mulai masa giling. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran sama sekali mengenai gula," kata dia.

Enggatiasto menegaskan, jika ada yang berani melakukan penimbunan akan ditindak sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Pihaknya juga akan melakukan penyegelan untuk memberikan efek jera.

"Dalam proses penyegelan, gudangnya ditutup. Nanti kalau dibuka sudah mencair jadi air," ucap dia. (Reza Efendi)

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya