Liputan6.com, Jakarta - PT Fin Komodo Teknologi selaku produsen mobil lokal asal Cimahi, Jawa Barat, kembali hadir dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 dan memamerkan model terbaru Fin Komodo 250 X.
Di tengah membludaknya merek-merek otomotif dari luar negeri, nama Komodo sendiri tak terlihat tajinya. Jika ditelisik, hal ini tak lain karena pemasaran mobil tersebut hanya bisa dibeli secara tunai.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan sejumlah merek mobil lainnya dijual dengan bantuan leasing atau perusahaan pembiayaan. Ya, dengan cara kredit siapa saja bisa membeli. Bahkan, saat ini hanya dengan membayar di muka sebesar Rp 5-10 juta, masyarakat bisa membeli mobil.
“Belum ada perusahaan pembiayaan (mengajak kerja sama). Karena mobil ini belum ada surat-surat, sistem leasing kan mesti ada yang ditahan kaya BPKB,” ujar President Director PT Fin Komodo Teknologi Ibnu Susilo, saat ditemui di booth-nya di IIMS 2017 yang terletak di Hall C, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (5/2/2017).
Secercah harapan sedikit terlihat. Ibnu mengaku telah melakukan pertemuan dengan salah satu situs jual beli, yaitu blibli.com, yang notabenenya menawarkan pembelian apapun dengan cara kredit.
“Mudah-mudahan, kami sudah ketemu dengan blibli.com, kalau oke jadi bisa dibeli kredit. Tapi ini belum pasti, baru sudah ada rencana,” terangnya.
Seperti diketahui, harga untuk satu unit Fin Komodo 250 X dilepas dengan harga Rp 99 juta. Jika membeli selama IIMS 2017, harga bisa turun jadi Rp 94 juta.
“Ini hanya sepanjang IIMS 2017 saja, di luar itu harganya sama,“ ungkap Ibnu
Meski tak pernah menetapkan target penjualan, Ibnu mengaku mobil buatannya telah mendapatkan berbagai pesanan di sejumlah wilayah di Indonesia. Khususnya, mereka yang memiliki perkebunan, pertambangan, pertanian, hingga tempat wisata.
Banjir Pesanan
Meski tak pernah melakukan jualan ke luar negeri, beberapa negara yang mengetahui adanya mobil Komodo turut melakukan pemesanan melalui perorangan.
Pemasaran mobil Komodo, kata Ibnu, dilakukan berdasarkan pesanan. Biasanya, jika ada permintaan maka setiap satu mobil bisa diproduksi hanya dalam waktu tiga hari.
“Kalau banyak permintaan kami percepat. Tapi karena saat ini masih satu shift, jadi masih bisa di-order. Kalau sudah banyak permintaannya kami tinggal tambah kapasitas produknya dan shift-nya,” ungkap Ibnu.
Meski tanpa campur tangan pemerintah, PT Fin Komod Teknologi sangat semangat menjajakan produknya.