Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang kuartal pertama (Januari-Maret) 2017, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mencatatkan pertumbuhan ekspor secara completly built up (CBU) yang signifikan.
Tercatat, raksasa asal jepang ini mampu mengkapalkan sebanyak 49.300 unit. Jumlah ini meningkat, dari periode yang sama pada periode yang sama tahun lalu sebesar 34.700 unit.
Baca Juga
Advertisement
"Capaian ini tidak terlepas dari dukungan rantai bisnis kami, termasuk perusahaan pemasok, dan tentunya tidak dapat dilepaskan dari dukungan pemerintah Indonesia," jelas Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (2/5/2017).
Kontribusi pertumbuhan ekspor terbesar Toyota pada kuartal pertama, datang dari Toyota Fortuner, Innova, dan Sienta, sebesar 30.200 unit. Jumlah ini, meningkat dibanding periode yang sama hanya sebesar 15.700 unit.
Sementara itu, jika dirinci ekspor Toyota Fortuner naik dari 5.700 unit tahun lalu, menjadi 16.600 unit tahun ini. Pasar terbesar Toyota Fortuner terbesar berada di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Sedangkan untuk Toyota Innova mengalami pertumbuhan dari 1.900 menjadi 3.500 unit.
Kemudian, ekspor Toyota Vios relatif stabil, sebesar 7.900 unit, dan Toyota Sienta sebesar 2.200 unit. Sedangkan ekspor CBU Toyota lain, seperti Avanza, Lite Ace, dan Agya mencapai total 19.100 unit.
Untuk ekspor CKD tercatat 12.300 unit, dan ekspor komponen sekira 24 juta unit. Sedangkan untuk ekspor mesin bensin tipe TR mencapai 8.800 unit, mesin ethanol tipe TR 1.200 unit, ekspor mesin bensin tipe NR 20.300 unit, serta mesin Ethanol tipe NR 1.000 unit.