Liputan6.com, Semarang - Bayangan jamak orang awam tentang lapas adalah bangunan mengerikan yang penuh sesak dengan warga binaan. Namun, bayangan itu justru berbeda 180 derajat di Lapas Terbuka Kelas II Kendal, di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Lembaga pemasyarakatan yang berada tidak jauh dari pantai utara Pulau Jawa itu tidak jauh berbeda dengan lokasi wisata kebun buah sayur yang dilengkapi fasilitas plus.
Sayuran hijau yang diproduksi dengan teknologi tinggi menjadi pemandangan yang menyambut para pengunjung. Pagar penjara yang menjulang tinggi lengkap dengan kawat berduri di atasnya justru terkesan sebagai pagar pelindung agar tanaman tidak diganggu hewan-hewan herbivor dan pencuri.
Tak jauh dari kebun sayur, kandang sapi, kambing, ayam hingga burung puyuh ikut berdiri di atas tanah sekitar 7,5 hektare. Berbagai jenis ikan juga dipelihara dengan memanfaatkan air yang digunakan pula untuk menyiram tanaman, atau disebut pula aquaponik.
Baca Juga
Advertisement
Dengan berbagai fasilitas, tak heran jika warga binaan semakin semangat berproduksi. Maka itu, lapas itu juga dinamai Lapas Produktif, yang diresmikan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly pada Sabtu, 29 April 2017.
Yasonna berpendapat, pendirian Lapas Produktif seiring dengan pergeseran paradigma tentang lembaga pemasyarakatan. "Tak sekadar memberi keterampilan sebagai bekal warga binaan, tetapi juga mengarahkan pembinaan yang produktif dalam mewujudkan pembangunan industri dalam lapas," katanya.
Dalam peresmian yang juga dihadiri Kementerian Pertanian, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala BNNP, dan Kapolda Jateng juga ditampilkan sejumlah pertunjukan yang menampilkan hasil binaan yang dilakukan. Di antaranya penampilan drum band dari Lapas Perempuan Kota Semarang dan pertunjukan musik tradisional dari sejumlah binaan Lapas Cilacap dan Nusakambangan.
Pembangunan Lapas Produktif di Jawa Tengah tidak lepas dari kepedulian pemerintah provinsi dan sektor swasta. Beberapa perusahaan swasta seperti PT Djarum Kudus, PT Jamu Jago, dan PT Sido Muncul ikut serta dalam pengembangan lahan.
Keberadaan Lapas Produktif, menurut Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sangat positif. Pembinaan di Lapas Produktif mampu membantu pemerintah Jawa Tengah dalam mempersiapkan tenaga terampil, khususnya bagi mantan narapidana.
"Kita juga memiliki lahan yang setiap tahun digunakan untuk pameran hasil pertanian. Ke depan mungkin bisa dilakukan kerja sama. Di mana, warga binaan bisa diajak untuk belajar keluar," ucap Gubernur.