Jakarta Berpotensi Alami Inflasi pada Mei

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta melaksanakan pemetaan kebutuhan pangan masyarakat selama puasa dan Lebaran.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Mei 2017, 10:30 WIB
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan memasuki Mei tekanan inflasi kembali akan terjadi, terutama di DKI Jakarta.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono‎ menjelaskan, memperhatikan kebijakan pemerintah terkait harga-harga komoditas energi serta perkembangan harga-harga dan pantauan terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar di Jakarta, sehingga Jakarta akan mengalami inflasi pada Mei 2017.

Pencabutan subsidi listrik 900 VA tahap III yang dilakukan pada awal Mei 2017 menjadi salah satu faktor penyebabnya.

"Adapun perkembangan harga pangan akan menjadi perhatian, karena terdapat potensi meningkatnya tekanan permintaan, sesuai polanya mendekati Ramadan dan Lebaran," tegas Doni, Rabu (3/5/2017).

Doni menambahkan, untuk menghadapi meningkatnya permintaan masyarakat terhadap bahan-bahan pangan jelang Ramadan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta.

Langkah awal yang telah dilaksanakan adalah pemetaan kebutuhan bahan pangan masyarakat selama bulan puasa dan masa Lebaran. "Hal ini penting untuk dapat mengetahui volume bahan pangan yang perlu tersedia bagi masyarakat," tambah Doni.

Berdasarkan hasil pemetaan ini telah disusun strategi manajemen stok pangan, pengadaan, serta distribusi pangan yang efektif. Dalam menjalankan strategi tersebut TPID Jakarta melakukan koordinasi yang semakin intensif tidak hanya dengan BUMD pangan, tetapi juga dengan Kementerian terkait.

Dengan berbagai upaya tersebut Jakarta akan siap melayani kebutuhan pangan pokok masyarakat selama Ramadan dan Lebaran secara cukup dalam kuantitas, terjaga kualitas dan terjangkau harganya.

"Hal tersebut kemudian akan berdampak positif pada tetap terjaganya inflasi Jakarta secara khusus, dan inflasi nasional secara umum," tutur Doni. (Yas)

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya