Liputan6.com, Solok - Macan Dahan (Neofelis diardi) yang dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, mati akibat gangguan pencernaan.
Vira Leni, dokter klinik kesehatan hewan Dinas Peternakan setempat, mengatakan kondisi hewan ketika dibawa ke klinik itu sudah dalam keadaan kritis, meski telah diupayakan dalam memberikan pertolongan.
"Penyebab kematian salah satunya karena gangguan pencernaan akibat tidak makan berhari-hari dan mengalami dehidrasi," kata Vira di Padang, dilansir Antara, Rabu (3/5/2017).
Ketika sampai di klinik tersebut, kata dia, kondisi hewan langka itu sangat mengkhawatirkan. Pada bagian perut sudah mengecil dan sempat terjadi diare dengan mengeluarkan cairan yang berasal dari usus yang diprediksi adanya infeksi.
Ia menjelaskan perawatan yang diberikan yakni dengan memberikan infus untuk menambah cairan di dalam tubuhnya. Dengan kondisi dehidrasi yang parah tersebut mengakibatkan proses pemasukan kateter sulit dilakukan.
Baca Juga
Advertisement
"Kemungkinan telah tidak makan dan mengalami dehidrasi lebih kurang selama dua minggu," ujarnya.
Seharusnya pemberian infus melalui jaringan intravena. Namun hal tersebut tidak dapat dilakukan. Suhu tubuh macan dahan itu menurun menjadi 35 derajat Celcius, padahal suhu tubuh normal 38 derajat Celcius.
Sementara, Kepala Satuan Polisi Hutan BKSDA Sumbar, Zulmi mengatakan akan mengkoordinasikan hal itu kepada Kepala BKSDA Sumbar, untuk tindakan selanjutnya terhadap Macan Dahan tersebut.
Sebelumnya, BKSDA Sumbar menerima laporan dari warga pada Selasa pagi, 2 Mei 2017, terkait adanya macan yang terjepit pada sebuah batu di daerah tersebut. Hewan malang itu kemudian dibawa warga ke Polsek setempat untuk diamankan.
"Kemudian pihak Polsek menghubungi BKSDA agar dapat dievakuasi ke Padang untuk diberikan pertolongan," katanya.
Macan dahan dengan panjang lebih kurang satu meter dan berjenis kelamin jantan tersebut dibawa dari Polsek Payung Sekaki pada pukul 00.15 WIB menuju Padang dalam kondisi yang memprihatinkan.