6 Sektor Saham Cetak Kinerja Laba Positif pada Kuartal I 2017

PT Bahana Securities mencatat pertumbuhan laba operasional perusahaan sekitar 13,5 persen pada kuartal I 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mei 2017, 19:10 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten sudah menyampaikan laporan keuangan kinerja kuartal I 2017. Rilis laporan keuangan itu menjadi katalis untuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kuartal I 2017.

Dalam laporan PT Bahana Securities disebutkan, 73 perusahaan dari 103 saham yang dicover perusahaan telah sampaikan rilis kinerja kuartal I 2017. Dari jumlah itu setara 70,4 persen kapitalisasi pasar saham Indonesia. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham 2 Mei 2017 tercatat kapitalisasi pasar sekitar Rp 6.179 triliun.

Berdasarkan laporan Bahana Securities-Daiwa Capital Market, secara keseluruhan, pertumbuhan laba operasional 13,5 persen pada kuartal I 2017 dari targetnya sebelumnya 15,2 persen.

Namun, pertumbuhan laba operasional itu lebih tinggi dari kuartal I 2016 sebesar 5,4 persen dan kuartal IV sebesar 12,6 persen.

Sementara itu, pertumbuhan laba bersih menjadi 16,2 persen pada kuartal I 2017 dari target sebelumnya 19 persen. Namun pertumbuhan laba bersih itu lebih tinggi ketimbang kuartal I 2016 sebesar 8,5 persen dan tumbuh 19,2 persen pada kuartal IV 2016.

"Hasil kinerja laba sebagian besar mendukung valuasi pasar saham dengan price earning (PE) 17,7 kali. Ini merupakan pasar saham yang mahal ketiga setelah Filipina dan India," ujar Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su, dalam laporannya, Rabu (3/5/2017).

Adapun kondisi keamanan tetap dipertahankan dan, Bahana tetap mempertahankan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kisaran 6.000 pada akhir 2017. IHSG sempat sentuh level tertinggi di kisaran 5.726 pada 26 April 2017.

Sektor saham yang mencatatkan kinerja laba dan laba operasional lebih baik dari pasar antara lain sektor logam, perkebunan, batu bara, otomotif, telekomunikasi dan sektor berhubungan infrastruktur.

Adapun sektor saham perusahaan yang kinerjanya masih kurang baik antara lain sektor berkaitan dengan pariwisata, bank, ritel, perawatan kesehatan, media, properti, transportasi, semen, pelayaran, dan pakan ternak.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya