Toyota Agya Disebut Naik Level, Atas Dasar Apa?

Toyota menargetkan penjualan mobil Agya terbaru sedikitnya mencapai 3.000 unit per bulan.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 04 Mei 2017, 13:18 WIB
Wakil Presiden, Jusuf Kalla (kanan) melihat salah satu stand usai membuka secara resmi Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2017 di Jakarta, Kamis (27/4). IIMS 2017 akan berlangsung hingga 7 Mei 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir sebulan mobil ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) dari Toyota yakni Agya terbaru resmi meluncur di Indonesia. PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen tunggal pemegang merek Toyota optimistis kehadiran model terbarunya ini akan merangsek pasar.

Dengan ubahan yang cukup signifikan, Toyota menargetkan penjualan mobil Agya terbaru sedikitnya mencapai 3.000 unit per bulan.

Menurut Product Knowledege Head PT TAM, Gandhi Haimsaputra, dengan berbagai ubahan baik eksterior seperti LED Rear Combination Lamp, Rear Bumper design, Front Grille, Two Tone Mahcining Alloy Wheel, Rear Spoiler, dan Side Turn Lamp.

Untuk interior, ubahan mencolok terjadi pada bagian jok dengan desain semi bucket, dan Audio Steering Stwich, serta Bluetooth Connectivity.

Sedangkan performa mobil juga telah mengalami ubahan dan lebih bertenaga, baik itu karena adanya pilihan mesin 1.2 liter, maupun 1.0 liter yang dilengkapi DOHC dan teknologi VVT-i. "Agya naik level tidak seperti layaknya mobil LCGC lain,” klaim Gandhi saat ditemui belum lama ini.

Toyota New Agya, kata Gandhi, performa dalam pengereman juga lebih stabil dan solid, karena telah menggunakan piringan disc brake yang lebih besar dengan bagian depan 13 inch (ventilated), dan belakang Drum Leading Trailling.


Banyak Permintaan

Bagi kawula muda mobil tak hanya menjadi moda transportasi semata, melainkan juga menjadi cerminan style dan karakter seseorang.

Sementara Product Knowledge PT TAM, Tomy Hermansyah mengatakan, ubahan yang dilakukan pada Agya terbaru karena adanya feedback dari konsumen.

“Kalau dulu, ini entry hatchback banget, yang penting irit dan bisa jalan. Lama kelamaan nambah, pengen kapasitas mesin bertambah karena performa. Disitu 1.0 liter tetep ada karena ada market-nya, tapi kami tambah VVTI, mobil di ada VVTI penggunaan bahan bakar lebih efisien,” ungkap Tomy.

Tomy menyatakan, untuk melakukan perubahan pada mobil, bagian headlamp adalah hal paling penting. “Kalau matanya kurang oke, orang kurang sreg. Agya sudah bisa di atasnya dan juga pakai smoke headlamp yang pertama kali dipakai Camry Hybrid di 2012,” ujarnya.

Sedangkan ubahan pada interior, kata Tomy, merupakan penyempurnaan karena adanya permintaan costumer yang merasa tak nyaman jika harus duduk berlama-lama di dalam mobil.

“Yang paling banyak di-request yaitu steering switch agar lebih ergonomis. Kalau di pintu ada fabric door trim, satu lagi kalau dinamis buka pintu kuncinya sudah integrated di handle-nya jadi lebih keren,” ungkapnya.  

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya