Dokter Lakukan Lima Tindakan Ini Pada Mata Novel Baswedan

Mata Novel Baswedan harus mendapat perawatan intensif pasca-disiram air keras oleh orang tidak dikenal.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Mei 2017, 03:07 WIB
Penyidik KPK, Novel Baswedan tiba di RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyatakan dokter yang menangani Novel Baswedan akan melakukan lima tindakan terhadap mata penyidik KPK itu. Mata Novel harus mendapat perawatan intensif pasca-disiram air keras oleh orang tidak dikenal.

"Setelah melewati perawatan intensif selama lebih dari 20 hari di Singapura, terdapat beberapa perkembangan perawatan Novel. Kemarin, 2 Mei 2017 dalam pemeriksaan mata dilakukan lima tindakan, mulai dari membaca huruf dan angka," kata Febri di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu 3 Mei 2017.

Lima tindakan yang diambil itu, kata Febri, antara lain analisa langsung terhadap kedua bola mata menggunakan alat periksa mata manual, memberikan cairan kimia terhadap kedua bola mata untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna, memberikan "eye drop", pengecekan tekanan pada mata, dan pemasangan lensa pada mata kanan.

Febri menyatakan untuk mata sebelah kiri Novel mulai nampak kornea hitam yang hidup tetapi berjalan lambat dikarenakan pada mata kiri suplai darah dan oksigen baru dimulai.

"Penumpukan kalsium pada selaput mata sebelah kiri ini mulai berkurang akibat penggunaan obat. Beberapa jenis obat mulai dikurangi, namun diseimbangkan dengan tambahan obat tetes mata yang lain," tutur Febri.

Menurut dokter, kata Febri, diperlukan kesabaran dan waktu untuk pemulihan terutama untuk mata kiri. Kemudian perlu memperhatikan keseimbangan pemberian obat untuk pemulihan dengan efek samping yang ditimbulkan dari obat itu sendiri.

"Sedangkan mata kanan suplai darah dan oksigen perkembangannya semakin membaik. Dalam waktu dua minggu diharapkan ada pertumbuhan kornea yang signifikan," ucap Febri.

Febri juga menyatakan pihak keluarga dan KPK berharap pelaku dan aktor intelektual penyerangan ini dapat segera diungkap.

Novel Baswedan disiram air keras sepulang salat subuh pada Selasa 11 April 2017.

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang tengah menangani kasus korupsi dalam pengadaan Kartu Tanda Penduduk-elektronik (e-KTP).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya