Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menjabarkan langkah strategis dan antisipasi menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri 2017. Terutama mengenai ketersediaan 11 bahan kebutuhan pokok.
Sebelas bahan kebutuhan pokok itu meliputi beras, gula pasir, cabai merah, cabai merah keriting, cabai merah rawit, bawang merah, daging sapi, telur ayam, daging ayam, minyak goreng, dan terigu.
"Untuk 11 komoditas barang kebutuhan pokok dalam keadaan aman dan stok untuk konsumsi masyarakat Jawa Timur hingga Juni 2017 diprediksi terpenuhi. Dan yang masih diimpor adalah komoditas kedelai dan bawang putih," ucap Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (3/5/2017).
Gus Ipul menjelaskan, untuk komoditas utama beras hingga Juni 2017, sesuai data yang ada, produksi akan surplus hingga 732 ribu. Jawa Timur bahkan dapat menyuplai beras ke wilayah Indonesia timur. Dan pada kondisi akhir April, sebanyak 531 ton beras berada di 364 gudang Bulog yang tersebar di Jatim.
Baca Juga
Advertisement
"Terkait harga komoditas, karena stok 11 komoditas dalam keadaan aman dan kebutuhan masyarakat terpenuhi, maka memberikan dampak kestabilan harga, bagi barang kebutuhan pokok dimaksud," ujar Gus Ipul.
Namun, komoditas bawang putih mengalami kenaikan harga hingga 2 Mei lalu, yakni mencapai Rp 46.888 per kilogram. Karena telah mencapai masa panen di negara asal, maka diprediksi harga bawang putih akan segera turun.
Berikut langkah Pemprov Jatim dalam menyiapkan beberapa strategi pemenuhan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Pertama adalah pemantauan perkembangan harga melalui Siskaperbapo (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Barang Pokok) secara real time dan update.
Selanjutnya, pemberian pelayanan informasi publik dengan menempatkan monitor TV Informasi harga online Siskaperbapo di 20 pasar rakyat di Jawa Timur.
Sedangkan yang ketiga, penyediaan Gerai Stabilisasi Harga Barang Pokok Jawa Timur hingga 3.817 gerai Pangan Permanen. "Gerai tersebut, berupa Kios Pangan Operasi Pasar Jatim hingga 78 gerai. 214 gerai Toko Tanin Indonesia. 190 gerai E-Warung. 3.335 gerai Rumah Pangan Kita," Gus Ipul membeberkan.
Ia menjelaskan pula, dalam kondisi khusus, Pemprov Jatim siap melaksanakan Gerai Pangan Khusus Hari Besar mencapai 175 gerai. Dengan rincian, Operasi Pasar Mandiri di 97 gerai tersebar di Jawa Timur dan Operasi Pasar Bantuan Ongkos Angkut hingga 78 gerai tersebar di Jatim.
Wagub Jatim menambahkan, sesuai arahan Menteri Perdagangan, pihaknya juga telah diminta senantiasa melakukan pengawasan di gudang-gudang dan pemantauan harga di pasar ritel modern, pasar tradisional.
Terutama terhadap bahan kebutuhan pokok atau komoditas tertentu terkait pelaksanaan Harga Eceran Tertinggi. Yakni, minyak curah dengan harga Rp 11 ribu per liter, gula pasir lokal dengan harga Rp 12.500 per kg, dan daging beku dengan HET mencapai Rp 80 ribu setiap satu kilogram.
"Adapun sesuai arahan Kapolri melalui Kegiatan video conference pada 3 Mei 2017, di Gedung Rupatama Kapolda, akan segera dibentuk Satgas Pangan di tingkat Provinsi Jawa Timur. Terdiri dari Polda Jatim, Pemprov Jatim, Bulog, serta KPPU untuk melakukan pengawasan terkait distribusi barang kebutuhan pokok," Wagub Jatim Gus Ipul memungkasi.