Liputan6.com, Ponorogo - Jasad korban longsor Ponorogo kembali ditemukan tanpa sengaja. Ini merupakan penemuan ketiga usai ditemukannya dua jasad korban lain. Korban-korban ditemukan tanpa sengaja saat normalisasi sungai. Diperkirakan korban tertimbun material longsor di sektor B, Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi, membenarkan penemuan mayat ketujuh dari 22 orang yang sebelumnya dinyatakan hilang.
"Ada warga yang pulang dari sawah melihat sesosok mayat di aliran sungai di sektor B," tuturnya kepada Liputan6.com, Rabu, 3 Mei 2017.
Suryo menambahkan warga tersebut bernama Djemirin (50 tahun). Saat pulang dari sawah sekitar pukul 14.00 WIB, dia melihat sesosok mayat di sekitar aliran sungai. Saat itu juga dia kemudian melaporkan penemuan jasad korban longsor Ponorogo tersebut kepada Kades Banaran, yang kemudian diteruskan kepada Polsek Pulung.
Baca Juga
Advertisement
"Kapolsek Pulung AKP Denny Fahrudianto bersama anggota, dibantu BNPB dan Basarnas, langsung mengadakan evakuasi," ucapnya.
Pada pukul 16.15 WIB, mayat dapat diangkat selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Hardjono guna proses identifikasi. Ciri-ciri jasad berjenis kelamin perempuan, memakai baju warna oranye, celana warna merah, celana dalam warna putih, kaus kaki warna hijau strip kuning dan susah dikenali secara fisik.
"Menurut kesaksian warga dari ciri-ciri pakaian yang dikenakan diduga mayat atas nama Tuniah alias Ibu Situn, umur sekitar 47 tahun," katanya.
Data sementara, usai penemuan mayat ketujuh ini tinggal 21 korban longsor Ponorogo lagi yang masih tertimbun material longsor.