Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.640 dan resistance 5.683.
"Diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 5.640-5.683," kata dia, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Tekanan pada IHSG terjadi sejak kemarin. Pada penutupan perdagangan saham Rabu (3/5/2017), IHSG ditutup pada level 5.647,37 atau melemah sebanyak 28,44 poin.
Baca Juga
Advertisement
"Pergerakan IHSG cenderung terlihat tertekan sejak sesi kedua setelah sempat bertahan terkonsolidasi di sesi pertama," kata dia.
IHSG tertekan oleh sektor pertambangan dan infrastruktur. Sektor tersebut melemah lebih dari 1 persen.
"Sedangkan indeks sektor konsumer bertahan pada zona hijau 0,63 persen seiring naiknya harga saham produsen rokok yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)," jelas dia.
Namun begitu, dana asing masih terus masuk di pasar saham. Investor asing tercatat melakukan beli bersih sebanyak Rp 317,54 miliar.
Kinerja IHSG sejalan dengan Bursa Asia yang mayoritas tertekan. "Mayoritas Bursa Asia terpukul melemah di saat sebagian bursa mengalami hari libur seperti Jepang dan Hong Kong," ujar dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).