Pemain Dikasari Sampai Pingsan, Persis Solo Lapor Komdis PSSI

PSSI menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pertandingan Sragen United melawan Persis Solo akan dimintai keterangan.

oleh Risa Kosasih diperbarui 04 Mei 2017, 08:48 WIB
ersis menuding wasit beserta hakim garis bertindak di luar prinsip fair play. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI berjanji untuk segera menindaklanjuti laporan klub Liga 2 Persis Solo yang telah membuat pengaduan kepada Komite Disiplin. Persis mengeluhkan kinerja wasit pemimpin pertandingan Sragen United versus Persis di Liga 2 yang berlangsung pada Minggu (30/4) lalu.

Dalam laga itu, Persis menuding wasit beserta hakim garis bertindak di luar prinsip fair play karena membiarkan pemain mereka dikasari sampai pingsan. Selain mengadukan hal tersebut ke Komite Disiplin PSSI, Persis juga langsung menyambangi Kantor PSSI di Kuningan, Jakarta, pada Rabu (3/5/2017) sore tadi untuk memberikan laporan tambahan.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Persis untuk laporan yang diberikan karena itu melengkapi laporan yang dibuat PT Liga Indonesia Baru. Komite Disiplin dan Komite Wasit PSSI akan segera menindaklanjuti hal tersebut," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono usai bertemu dengan perwakilan klub tersebut.

Joko, yang kini menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pertandingan Sragen United melawan Persis akan dimintai keterangan. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Persis lewat gol tunggal Bayu Nugroho.

"Sidang Komisi Disiplin dijadwalkan berlangsung Kamis minggu depan," tutur Joko Driyono lagi

Persis Solo, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu, menuding wasit Bambang Sutiono beserta asisten wasit 1 Kelik Purwanto sengaja membiarkan pelanggaran yang dilakukan penjaga gawang Sragen United Andi Setiawan terhadap pemain Persis Dedi Cahyono Putro.

CEO PT Persis Solo Saestu Michael Bimo Putranto yakin Andi dengan sengaja membenturkan lututnya ke kepala Dedi yang mengakibatkan pemain tersebut tidak sadarkan diri.

Laporan resmi milik Persis dilengkapi dokumen resmi dan video. Pihak klub ingin kejadian-kejadian serupa tidak terulang di seluruh pertandingan liga dan kompetisi di Indonesia.

"Wasit menganggap tidak ada pelanggaran apapun," kata Bimo.


Laporan Resmi

Dalam kesempatan yang sama Bimo menduga asisten wasit Kelik dianggap menyaksikan kejadian itu dengan jelas. Namun dia tidak mengangkat bendera tanda pelanggaran dan tidak memberikan informasi apapun pada wasit kepala.

Bukan hanya insiden yang menimpa Bimo, wasit juga dianggap berlebihan memberikan hukuman kartu merah pada pemain Persis Andriantono Ariza yang dengan alasan melakukan protes berlebihan.

"Andriantono itu pemain cadangan. Kami yakin dia dikartu merah setelah ada bisikan dari pemain lawan," tutur Bimo.

Pihak Persis pun mengkritik panita penyelenggara pertandingan karena tidak menyediakan fasilitas medis yang memadai. Saat Dedi pingsan, pihak panpel tidak menyediakan ambulans dan oksigen.

"Untungnya stadion dekat dengan rumah sakit, kalau tidak bisa fatal," ujar Bimo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya