Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) untuk membangun dan mengelola Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Internasional Jawa Barat (BJIB), Kertajati.
Direktur Pemasaran Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan, Pertamina akan membangun secara bertahap DPPU Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat, dengan kapasitas total 8 ribu sampai 12 ribu kilo liter (KL).
Sebagai langkah awal pembangunan, Pertamina dan BIJB sudah menandatangani kerja sama. Hal ini merupakan komitmen Pertamina dan BIJB untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Baca Juga
Advertisement
"Ini adalah implementasi dari sinergi antar Badan Usaha Negara dan Badan Usaha Milik Daerah serta merupakan komitmen Pertamina dan BIJB menopang pertumbuhan ekonomi nasional," kata Iskandar, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Di Bandara Kertajati, Pertamina akan menerapkan proses pengisian bahan bakar melalui metode hydran system yang akan menggunakan sistem pipa bawah tanah dari DPPU ke parking stand di apron, metode ini seperti bandara di Soekarno Hatta, Ngurah Rai, Kuala Namu dan Juanda.
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur penyaluran avtur pada bandara tersebut sebesar US$ 36 juta, dana tersebut berasal dari Pertamina. "Pertamina menyiapkan US$ 36 juta untuk membangun DPPU Kertajati," tutur Iskandar.
Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengungkapkan, penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pertamina merupakan satu dari sekian banyak kerja sama strategis yang akan dijalin oleh BIJB ke depannya.
Ini untuk mewujudkan bandara internasional kebanggaan rakyat Jawa Barat yang direncanakan beroperasi pada kuartal I 2018.
"Sebelumnya BIJB telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT PLN (Persero) dan juga nota kesepahaman untuk Inflight Catering dengan PT Aerofood ACS," tutur Virda.
PT BIJB merupakan BUMD bentukan Pemerintah propinsi Jawa Barat dengan tugas mengelola, membangun, mengembangkan BIJB Kertajati, yang kini tengah dibangun. Dalam kontrak perjanjian pengelolaan DPPU selama 30 tahun, Pertamina akan menyediakan avtur sekitar 300 Kl per hari.