Liputan6.com, Jakarta Penyelesaian pembangunan Bandara Kertajati sedikit terkendala cuaca curah hujan yang tinggi. Meski demikian PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) memperkirakan penyelesaian pembangunan dapat kelar sesuai target di 2018.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, selain masalah cuaca, hambatan lain terkait masih ada lahan yang belum dibebaskan sehingga harus dilakukan penyesuaian pembangunan.
"Hujan sepanjang tahun dan curah agak ekstrim. Beberapa titik dalam perencanaan tanah belum dibebaskan," kata dia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Virda mengungkapkan, pembangunan Bandara Kertajati berlangsung dalam tiga paket yang digarap bersamaan. Secara keseluruhan saat ini pembangunan bandara tersebut mencapai 40 persen.
Adapun paket pertama, yakni infrastruktur jalan akses dari parimeter sampai ke terminal dikerjakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Saat ini proses pengerjaan jalan akses tersebut sudah mencapai 75 persen dan diperkirakan selesai Juli 2017.
Paket kedua, terkait pembangunan terminal utama seluas 96 ribu meter persegi, beserta peralatannya. Tahapan ini dikerjakan bersama antara PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero). Saat ini proses pembangunan mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai November 2017.
Sedangkan paket ketiga, pembangunan sarana operasi dilakukan PT Waskita Karya Tbk. Perkembangan pembangunan sudah mencapai 45 persen dan diperkirakan selesai Agustus 2017.
"Jadi semuanya bisa selesai mudah-mudahan November, jika mengacu pada kontrak dengan kontraktor," tutur Virda.
Dengan melihat kemajuan pembangunan tersebut, konstruksi Bandara Kertajati diperkirakan selesai pada November 2017 dan dapat beroperasi Februari 2018. Saat ini BIJB sedang melakukan persiapan operasi.
"Kita berpararel juga menyiapkan kegiatan operasi, sehingga sesuai keinginan pak menteri (Perhubungan) Februari 2018 bisa beroperasi, kan November 2017 selesai konstruksi tapi butuh kesiapan operasi yang sudah kita cicil dari sekarang, SOP-nya, SDM-nya sudah kita cicil," tutup Virda.