Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), perusahaan bergerak di usaha kelapa sawit membukukan rugi bersih sebesar Rp 18,4 miliar pada kuartal I tahun ini. Rugi ini lebih rendah dibanding kuartal I tahun sebelumnya sebesar Rp 67,6 miliar.
Rugi perseroan turun seiring dengan meningkatnya pendapat perseroan. Pada kuartal I tahun ini, PT Eagle High Plantation Tbk membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 839 miliar atau meningkat 35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 616,7 miliar.
"Bahkan Eagle High Plantation berhasil mencatat earning, before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp 267,7 miliar atau meningkat 86 persen dibanding kuartal I 2016 sebesar Rp 143,8 miliar. Kenaikan EBITDA ini salah satunya didukung harga jual yang membaik," kata Sekretaris Perusahaan BWPT Deddy Setiadi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, dia yakin kinerja PT Eagle High Plantation Tbk membaik ke depannya. Hal ini didukung cuaca yang turut membaik.
"Kami tetap optimis kinerja Eagle High Plantation makin meningkat dengan dukungan beberapa faktor yaitu peningkatan kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS), penambahan luasan tanaman menghasilkan dan cuaca yang membaik. Serta, harga jual yang meningkat," kata dia.
Pada RUPST kali ini, para pemegang saham menerima dan menyetujui laporan keuangan perseroan. Pemegang saham juga menyetujui untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2016.
Kemudian, pemegang saham juga menyetujui perubahan direksi dan komisaris perseroan. Berikut susunannya:
Komisaris Utama Ali Abbas Alam
Wakil Komisaris Utama Datuk Muzzamil Moh Nor
Komisaris Andrew Haryono
Komisaris Independen Nanan Soekarna
Komisaris Independen Yohanes Wahyu Saronto
Direktur Utama Nicolaas B Tirtadinata
Direktur Deddy Setiadi
Direktur Denys Collin Munang
Direktur Henderi Djunaidi
Direktur Independen Yap Tjay Soen
Sebelumnya FIC Properti Sdn Bhd (FICP), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh The Federal Land Development Authority (Felda) telah resmi menguasai 37 persen saham di PT Eagle High Plantation Tbk setelah grup Rajawali menyelesaikan transfer sahamnya.
Investasi strategis ini menunjukkan komitmen kuat dan kepercayaan Felda terhadap prospek ekonomi Indonesia di masa datang. Investasi ini juga membantu Felda dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam asosiasinya untuk membuat terobosan ke pasar domestik Indonesia.
Transaksi saham mencapai Rp 11 triliun pada perdagangan saham Selasa 18 April 2017. Ada transaksi saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) di pasar negosiasi yang cukup besar mendorong transaksi tersebut. Berdasarkan data RTI, transaksi saham PT Eagle High Plantation Tbk mencapai Rp 6,7 triliun.
Harga saham PT Eagle High Plantation Tbk ditransaksikan di level harga Rp 576 per saham dengan frekuensi sebanyak 6 kali. Transaksi ini difasilitasi PT Credit Suisse Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Securities.
Sedangkan di pasar reguler, saham BWPT ditransaksikan naik 0,54 persen ke level harga Rp 370 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 6.346 kali.
Grup Rajawali berniat menjual saham PT Eagle High Plantation Tbk kepada anak usaha Federal Land Development Authority (Felda), FIC Properties Sdn Bhd sejak 2015 lalu.
Namun perjanjian jual beli 37 persen saham PT Eagle High Plantations Tbk dengan Felda senilai US$ 505,4 juta dilakukan pada 23 Desember 2016.