Liputan6.com, New Jersey - Pada 5 Mei 2004, seorang pria yang tengah memancing di atas jembatan di Teluk Chesapeake, Pantai Virginia menemukan sebuah koper. Penasaran, ia membuka benda itu.
Pria itu mengira akan mendapatkan sesuatu yang menarik, tetapi, apa yang ada di dalamnya justru membuatnya kaget.
Advertisement
"Koper itu berisi sepasang kaki. Dari lutut ke bawah, terpotong, dan pucat," kata pria yang menemukan koper itu kepada New Jersey Times.
Heboh dengan temuan potongan tubuh, polisi segera menyisir perairan sekitar. Anjing pelacak dikerahkan dan patroli penjaga pantai mengitari teluk.
Seminggu kemudian, pada 11 Mei koper kedua ditemukan di Pulau Fisherman, berisi kepala dan tubuh bagian atas.
Dan pada akhir pekannya, Minggu 15 Mei, koper ketiga ditemukan mengambang tak jauh dari pulau berisi torso dan potongan tubuh lainnya.
Potongan tubuh dalam tiga koper itu jelas membuat heboh warga sekitar Pantai Virginia, Woodbridge, New Jersey. Polisi setempat mengira-ngira siapa pemilik tubuh malang itu. Akhirnya, misteri itu terkuak.
Potongan tubuh dalam koper itu adalah William McGuires. Seorang veteran Angkatan Laut AS yang banting setir menjadi analis komputer.
William terakhir kali terlihat pada 28 April 2004 setelah meninggalkan rumahnya yang terletak di kawasan permai New Jersey, Warren County.
Menurut sang istri, Melanie, William mengemas barang-barangnya sehabis keduanya bertengkar.
Sulit menemukan siapa dalang pembunuh sadis yang tega memotong tubuh William.
Baru pada 2 Juni 2005, jaksa New Jersey, Peter C. Harvey mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Melanie McGuire, yang tak lain tak bukan adalah sang istri.
Perempuan itu ditangkap lalu ditahan atas dakwaan membunuh sang suami.
Setelah tujuh minggu persidangan maraton, yang dimulai pada 5 Maret 2007, dengan melibatkan 76 saksi dan 1.200 bukti, tim jaksa negara bagian New Jersey membeberkan bagaimana Melanie membunuh sang suami.
Setelah memberikan obat penenang di anggur William yang membuatnya tertidur, Melanie menembak kepala dan dada korban.
Melanie lalu menyeret tubuh suaminya ke shower box. Di bawah air mancur, ia memotong tubuh sang suami.
Karena ia seorang suster, Melanie tahu anatomi tubuh manusia sehingga memudahkannya untuk memotong dengan rapi.
Di bawah pancuran air, darah dan cairan lainnya yang keluar dari tubuh sang suami dengan mudah larut dan masuk ke selokan.
Setelah cairan tubuh di jasad William habis, Melanie memasukkannya ke dalam plastik lalu memasukkannya ke tiga koper. Lalu, ia melemparkan tas-tas besar itu ke laut.
Jaksa percaya Melanie ingin memusnahkan sang suami agar ia bisa bebas menjalin hubungan dengan bosnya, tanpa perlu ambil pusing dengan urusan perceraian dan kemungkinan kehilangan hak atas dua anak mereka.
Sementara itu, alasan Melanie membunuh sang suami karena mantan angkatan laut itu terlibat dalam perjudian yang membuat perkawinan mereka berjalan nelangsa.
Setelah 13 jam perdebatan, juri yang terdiri dari sembilan perempuan dan tiga pria memutuskan Melanie McGuira bersalah melakukan pembunuhan tingkat pertama, memutilasi, dan memiliki senjata ilegal. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup.
Saat hakim ketuk palu, terdakwa masih berusia 32 tahun. Menurut aturan di AS, itu berarti ia harus meringkuk dalam penjara selama 30 tahun.
Atas kasus ini, Melanie dijuluki 'suitcase killer'. Pada 28 Februari 2017, perempuan yang kini berusia 44 tahun itu kembali meminta keringanan hukuman. Sebelumnya pada 2014, ia sempat meminta tetapi ditolak.
Begitupun dengan permintaan kedua pengurangan hukuman yang kembali ditolak. Kini, Melanie harus menghabiskan hari-harinya di tahanan perempuan Edna Mahan Correctional Facility di Union Township, Hunterdon County, New Jersey.