Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menyoroti maraknya berita bohong alias hoax yang merebak di dunia maya. Hal ini perlu diwaspadai oleh para profesional media agar tidak terjebak pemberitaan menyesatkan demi mengejar eksklusifitas dan kecepatan.
Ketua ATVSI Ishadi SK menekankan agar anggotanya berhati-hati dan selalu melakukan konfirmasi serta klarifikasi dalam setiap penyiaran berita. Hal itu untuk mencegah penyebaran berita hoax yang semakin luas.
"Namun kelemahannya adalah, semua stasiun televisi itu bersaing di antaranya adalah paling dulu. Para profesional media itu pasti bangga kalau dia paling dulu, ekslusif, sehingga sering-sering salah akhirnya," ujar Ishadi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).
Menurut Ishadi, tanggung jawab yang utama profesional media adalah menyampaikan informasi yang benar dan akurat. Namun kecepatan menyampaikan pemberitaan juga sangat diperlukan.
Advertisement
"Bahwa terlambat itu risiko. Tapi pada akhirnya adalah kebenaran yang harus kita utamakan. Supaya ada trust dari publik," ucap dia.