Liputan6.com, Jakarta - Tim pemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022 merupakan sepenuhnya kebijakan dari pemimpin baru Ibu Kota. Sebab, mulai Oktober 2017, pasangan Anies-Sandiaga sudah mulai menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, M Taufik mengatakan, seharusnya pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat memahami, selama lima tahun ke depan merupakan pelaksanaan program Anies - Sandiaga.
Advertisement
"Kalau Pemda yang buat, Anies-Sandiaga melaksanakan program siapa, ini perlu dipahami oleh semua pihak. Menurut saya, Pemda seharusnya ada kearifan, kerja sama saling terbuka, ketika itu APBD-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan), sebaiknya dibuka dialognya dengan gubernur baru, apalagi RPJMD," ucap Taufik di Rumah Pemenangan Cicurug, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2017.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut juga mengungkapkan pada masa kepemimpinan sebelumnya, saat Fauzi Bowo menjadi petahana, kepemimpinan pria yang akrab disapa Foke ini sangat terbuka dengan pemimpin baru, yakni pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Ini Anies-Sandiaga selama lima tahun ke depan juga untuk kesejahteraan masyarakat. Dulu Foke saja terbuka dan berdialog, masak Anies-Sandiaga yang jalanin dan yang menyusun orang lain, RPJMD itu visi misi selama lima tahun membangun Jakarta," ujar dia.
Taufik menegaskan, dalam aturan RPJMD tersebut seharusnya tidak terdapat campur tangan pihak lain. "Aturan mutlak RPJMD itu visi misi gubernur dan wakil gubernur terpilih. Mutlak itu, jangan ada cawe-cawe lahan sama yang lama," tegas Taufik.