Liputan6.com, Los Angeles - Pada 2008 lalu, para pecinta film Hollywood digegerkan oleh kematian Heath Ledger yang mengalami overdosis karena depresi. Banyak yang menduga bahwa sang aktor meninggal dunia akibat terlalu mendalami perannya sebagai Joker, musuh Batman di film The Dark Knight.
Namun seperti disampaikan Ace Showbiz, Kamis (4/5/2017), belum lama ini kakak perempuan Heath Ledger, Kate Ledger, menyanggah dugaan yang telah dipercaya sebagai fakta itu. Ia menjelaskan bahwa tak ada malapetaka dan kesuraman yang menyelimuti kematian adiknya.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut disampaikan Kate kepada USA Today. Ia bahkan mengatakan bahwa Heath Ledger sebetulnya sangat menikmati aktingnya sebagai Joker. "Sejujurnya, ini adalah peristiwa terbesar yang terjadi pada kami sekeluarga," ujar Kate.
Dilanjutkannya, "dia punya selera humor yang luar biasa dan tentu saja memerankan Joker, baginya merupakan suatu lelucon besar, dia sangat senang melakukannya. Itu justru kebalikannya (dari yang dipercaya orang-orang), tidak ada malapetaka dan kesuraman.... Sungguh mengejutkan bagi saya saat tahu orang-orang berpikir begitu."
Produser sekaligus sutradara film dokumenter I Am Heath Ledger, Derik Murray, turut menjelaskan bahwa kematian Heath bukan karena pendalamannya sebagai Joker yang terlalu berlebihan. Sayangnya, baik Kate maupun Derik, tak menjelaskan lebih lanjut apa penyebab Heath Ledger mengalami depresi.
Heath Ledger meninggal dunia pada 22 Januari 2008 di New York, AS setelah ditemukan overdosis obat tidur yang dipakainya. Kala itu, ia meninggalkan seorang putri 11 tahun bernama Matilda yang berasal dari mantan kekasihnya, Michelle Williams. Heath meninggal dunia sebelum film The Dark Knight dirilis dan ketika ia memenangkan Piala Oscar berkat peran Joker, keluarganya mewakilinya.