Liputan6.com, Jakarta - Usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, massa aksi 5 Mei mulai keluar berbondong-bondong menuju gedung Mahkamah Agung, Jakarta. Namun tak berapa lama, mereka pun diimbau untuk tidak turun melakukan aksi jalan kaki menuju MA.
"Kita lakukan pengajian dan tausiah sambil kita tunggu utusan kita yang berangkat ke MA," tutur sang orator melalui pengeras suara Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2017).
Advertisement
Usai mendengar arahan itu, massa aksi 5 Mei yang sudah keluar dari masjid pun balik kanan. Mereka selanjutnya mengikuti agenda pengajian akbar di Masjid Istiqlal. Dan ada pula yang berada di sekitar masjid sambil menunggu utusan GNPF-MUI yang berangkat ke MA kembali ke Istiqlal.
"Acara hari ini setelah pembukaan ada penjelasan dari Ketua GNPF-MUI Ustaz Bachtiar Natsir. Selanjutnya dilanjutkan dengan pengajian dan tausiah dari profesor Nasaruddin Umar dan Aa Gym," jelas sang orator.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua GNPF-MUI Bachtiar Natsir juga meminta massa harus tetap dapat bersikap tenang dan kooperatif dengan aparat kepolisian. Jangan ada yang main terobos dan membuat keruh suasana aksi 5 Mei.
"Ya Allah, bantu kami berlaku adil bahkan kepada diri kami sendiri," doa Bachtiar.
Aksi 5 Mei digelar oleh sejumlah ormas yang tergabung dalam GNPF MUI. Melalui Mahkamah Agung, mereka meminta majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjaga independensi dalam memutus perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara akan menggelar sidang vonis Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi terdakwa penodaan agama pada 9 Mei 2017.